REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Perdana Menteri Lee Hsien Loong pada Senin (9/12) menyatakan akan membentuk komite khusus untuk menginvestigasi penyebab kerusuhan yang pecah di Little India pada Ahad malam.
"COI akan mencari faktor yang mengarah pada insiden dan bagaimana insiden tersebut ditangani di lapangan. Ia juga akan mengevaluasi kebijakan saat ini untuk mengelola area konsentrasi pekerja asing, apakah mereka cukup layak dan bagaimana kualitas bisa ditingkatkan. Kementrian Urusan Dalam Negeri akan memberikan detail lebih lanjut setelah siap." ujarnya dalam pernyataan seperti yang dilansir oleh Straits Time, Selasa (10/12)
PM Lee menyatakan kerusuhan itu semata-mata terjadi karena aksi tak taat hukum didorong kemarahan massa akibat insiden kecelakaan lalu lintas mematikan.
"Sebagian besar pekerja asing di Singapura adalah pekerja yang taat hukum. Mereka juga berkontribusi terhadap ekonomi kita, bekerja keras untuk bisa menghidupi keluarga mereka di negaranya. Kita tak boleh membiarkan insiden buruk ini mengaburkan pandangan kita terhadap komunitas pekerja asing di sini," ujarnya menekankan.
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga Sakthivel Kumaravelu, yang meninggal dalam kecelakaan lalu lintas, insiden pemicu kerusuhan. Perdana menteri juga mendesak warga Singapura tetap tenang dan meneruskan aktivitas harian seperti biasa.
"Dukung petugas garis depan dan berbagilah informasi yang mungkin anda miliki kepada Polisi. Mari terus bersatu di saat kita menghadapi insiden tak menyenangkan ini dan jaga Singapura sebagai negara tertib dan aman," ujarnya.
Petugas keamanan menahan 27 pria dari Asia Selatan terkait kerusuhan yang dipicu oleh kematian Kumaravelu, pekerja asal India berusia 33 tahun, yang ditabrak oleh angkutan bus swasta di persimpangan Race Course Road dan Hampshire Road.
Dalam keterangan terkini, polisi menyatakan 24 memiliki kewarganegaraan India, dua lainnya warga asal Bangladesh dan seorang lagi adalah warga dengan status residen permanen Singapura.
Pada pukul 12 malam kemarin, 22 petugas kepolisian dan lima petugas semacam pamong praja dirawat di rumah sakit akibat cedera dalam bentrok saat berusaha menangani kerusuhan.