REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mendesak Cina membebaskan peraih hadiah Nobel Perdamaian Liu Xiaobo, seorang penulis dan aktivis yang mendekam di penjara.
Menjelang pemberian Hadiah Nobel Perdamaian di Norwegia, Kerry juga mendesak Cina membebaskan istri Liu, Liu Xia dari tahanan rumah.
Kerry pun menyatakan cemas atas tindakan keras Beijing terhadap para aktivis lainnya termasuk penggiat anti-korusi Xu Zhiyong.
"Kami mendesak pihak berwenang Cina membebaskan Liu Xiaobo, mengakhiri tahanan rumah terhadap Liu Xia dan menjamin Liu Xiaobo dan keluarganya bagi perlindungan hak asasi manusia dan kebebasan yang diakui internasional," kata Kerry dalam satu pernyataan Senin (10/12) waktu setempat.
Ketika menyerukan bagi satu "hubungan yang konstruktif" dengan negara Asia itu, Kerry mengatakan, "Kami tetap yakin bahwa penghormatan bagi hak-hak asasi manusia internasional adalah penting bagi pertumbuhan, kesejahteraan dan stabilitas jangka panjang Cina".
Liu ditahan tahun 2008 setelah memelopori Charter 08, satu petisi bagi perlindungan lebih luas hak asasi manusia pada masyarakat komunis itu. Pada tahun berikutnya, ia dijatuhi hukuman 11 tahun penjara karena tindak subversi.
Cina marah atas keputusan komite Nobel untu memberikan penghargaan yang bergengsi itu kepada Liu, dengan pihak berwenang berusaha memblokir berita itu dan menempatkan istrinya dalam tahanan rumah.