Ahad 07 Jan 2024 09:54 WIB

Takut Konflik Meluas, Ini Arahan Menlu AS untuk Pemimpin Timur Tengah

Hal ini ia sampaikan setelah bertemu pemimpin Turki dan Yunani.

Rep: Lintar Satria/ Red: Ahmad Fikri Noor
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.
Foto: Saul Loeb/Pool Photo via AP
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken mengatakan, negara-negara Timur Tengah harus menggunakan pengaruh mereka pada aktor-aktor kawasan untuk memastikan konflik Gaza tidak menyebar dan mencegah lingkaran kekerasan tanpa akhir. Hal ini ia sampaikan setelah bertemu pemimpin Turki dan Yunani.

Blinken memulai rangkaian tur diplomasi yang akan berlangsung selama satu pekan untuk meredakan ketegangan yang melonjak akibat serangan Israel ke Gaza sejak awal Oktober tahun lalu. Blinken mengatakan sudah menjadi kepentingan semua negara Timur Tengah untuk menjaga agar konflik tersebut tidak menyebar.

Baca Juga

"Kami ingin memastikan negara-negara yang merasakan hal yang sama juga menggunakan pengaruh mereka, ikatan mereka, hubungan mereka dengan beberapa aktor yang mungkin terlibat untuk menjaga agar situasi tidak semakin memburuk, untuk memastikan kami tidak melihat konflik menyebar," kata Blinken sebelum terbang ke Yordania, Sabtu (6/1/2023).

Hizbullah yang didukung Iran mengatakan mereka menembakkan roket ke Israel. Sementara Israel mengatakan mereka membalasnya dengan menembak "sel teroris." Blinken mengatakan sangat penting bagi Israel menjaga pertahanan perbatasan utara negaranya.

"Dari perspektif Israel, jelas tidak tertarik, tidak ingin eskalasi, tapi mereka juga sepenuhnya siap membela diri," katanya.

Blinken yang juga akan berkunjung ke negara-negara Arab, Israel dan daerah pendudukan Tepi Barat mengatakan bila upaya meredam krisis gagal hasilnya hanya lingkaran kekerasan tanpa akhir dan konflik dan kehidupan yang tidak aman masyarakat di kawasan.

Ia juga mengatakan akan mempertimbangkan upaya untuk memaksimalkan perlindungan bagi warga sipil di Gaza dan meningkatkan pengiriman kemanusiaan ke sana. "Sudah terlalu banyak Palestina yang tewas, terutama anak-anak," katanya.

Serangan balasan Israel atas serangan mendadak Hamas pada 7 Oktober lalu telah menewaskan 22.700 warga Palestina. Sementara konflik meluas ke Tepi Barat, Lebanon, dan jalur pelayaran Laut Merah. Sebelumnya Blinken bertemu dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan, seorang pengkritik keras operasi militer Israel di Gaza. Blinken juga bertemu Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan untuk membahas Gaza, serta proses Turki untuk meratifikasi keanggotaan Swedia dalam aliansi militer NATO.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement