REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menginginkan agar pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta Utara dapat menjadi pusat pasar bebas di Asia Tenggara (ASEAN) pada 2015 mendatang.
"Ada baiknya kalau pelabuhan Tanjung Priok dibenahi dan ditata ulang untuk menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015. Sehingga, diharapkan pelabuhan itu bisa jadi pusat pasar bebas ASEAN," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (11/12).
Menurut Basuki, jika Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dapat menguasai pelabuhan laut dalam, yakni pelabuhan Tanjung Priok, maka besar kemungkinan pelabuhan itu bisa menjadi pusat pasar bebas ASEAN.
"Kalau pelabuhan Tanjung Priok dibenahi dan diperbaiki lagi, maka seluruh arus pengangkutan barang-barang logistik dari kapal menuju gudang akan menjadi jauh lebih mudah, lancar dan cepat," ujar Basuki.
Dia juga mengungkapkan keinginannya agar pelabuhan Tanjung Priok menjadi gudang logistik yang luas dan tertata dengan rapi, seperti yang ada di negara tetangga, yakni Singapura.
Dalam upayanya membangun pelabuhan dan gudang di Tanjung Priok, lanjut dia, Pemprov DKI berencana menjalin kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
"Ada pihak BUMN yang mau kita ajak kerja sama nanti, yaitu Pelindo. Nanti kita bangun pelabuhan Tanjung Priok itu bersama-sama. Lalu, kalau untuk bagi hasil, kita bicarakan juga nanti," tutur Basuki.
Selain kesiapan pelabuhan dan gudang logistik, dia mengharapkan adanya kesiapan dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) di Jakarta menjelang pasar bebas kawasan ASEAN 2015.
"Jadi, bukan cuma tempatnya saja yang siap, tentunya kualitas SDM-nya juga harus mendukung, harus siap menghadapi pasar bebas kawasan ASEAN 2015 nanti," tambah Basuki.