REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah menetapkan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka dalam dua kasus sekaligus yaitu pengembangan kasus suap penanganan sengketa pilkada Kabupaten Lebak di Mahkamah Konstitusi (MK).
Termasuk kasus dugaan korupsi dalam proyek pengadaan alat-alat kesehatan (alkes) di Pemprov Banten Tahun Anggaran 2010-2012. Selain Atut, KPK juga dapat menjerat keluarga besar Atut jika terlibat dalam kasus-kasus tersebut.
"Apakah akan ada tersangka lain dari klan atau dinasti Atut, seperti tadi yang saya katakan bahwa kasus ini dimungkinkan terbentang luas untuk pendalaman-pendalaman dan penelusuran lebih jauh dalam kasus ini," kata Ketua KPK, Abraham Samad dalam jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Selasa (17/12).
Samad menjelaskan saat ini KPK masih mendalami banyaknya laporan yang masuk ke KPK terkait dugaan korupsi yang terjadi di Banten. Hingga saat ini, KPK juga masih menerima laporan masyarakat terkait berbagai macam korupsi yang diduga terjadi di Banten.
Ia mengakui pernah menyatakan jika di Banten telah terjadi kejahatan keluarga yang dilakukan dinasti Atut. Namun begitu, tim penyidik masih akan melakukan pendalaman dan penelusuran terkait keluarga besar Atut lainnya yang diduga ikut terlibat dalam kejahatan keluarga ini.
"KPK masih terus mendalami setiap laporan berkaitan dengan kasus korupsi. Kami juga masih terus membuka pintu untuk terima berbagai macam laporan diduga telah terjadi korupsi (di Banten," tegas Samad.
Sebelumnya dalam kasus suap penanganan sengketa pilkada Kabupaten Lebak di MK, Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah menjadi tersangka baru. Tiga orang tersangka sudah menjadi tersangka usai operasi tangkap tangan (OTT) di rumah dinas Akil Mochtar yang saat itu sebagai Ketua MK pada 2 Oktober 2013.
Tiga tersangka tersebut adalah Akil Mochtar dan pengacara yang jadi caleg dari PDI Perjuangan, Susi Tur Andayani sebagai tersangka penerima suap serta Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan sebagai tersangka penerima suap. Wawan merupakan adik kandung dari Atut dan juga suami Wali Kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany.