REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Potensi kerawanan longsor di sepanjang jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo, Jawa Timur meningkat seiring hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa pekan terakhir.
Sejumlah pengendara yang melintas melalui salah satu titik ruas jalan yang menghubungkan kota-kota di Jawa Timur bagian selatan menuju perbatasan Jawa Tengah itu, Jumat (20/12) melaporkan, saat ini sedikitnya ada 13 titik longsor yang mengancam keselamatan pengguna jalan.
Panjang material longsor berupa tanah dan bebatuan tersebut bervariasi antara dua hingga lima meter yang tersebar di Desa Nglingis, Kecamatan Tugu.
"Saya tadi dari arah Ponorogo, begitu masuk Kabupaten Trenggalek langsung kaget, karena titik-titik longsor itu banyak sekali, apalagi jalannya juga berliku-liku," kata salah seorang pengendara roda empat, Irwan Pradana.
Meski tidak sampai menutup jalan, pergerakan tanah di jalur yang diapit tebing dan jurang tersebut dikhawatirkan terjadi lagi seiring meningkatnya intensitas hujan menjelang tahun baru.
"Karena material longsoran itu ada yang menutup sebagian badan jalan, tadi saya hampir menabrak tanah itu, karena posisinya ada di tikungan," ujarnya. Selain itu, reruntuhan tanah longsor tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi licin.
Sejumlah pengendara berharap pihak terkait untuk segera melakukan langkah pembersihan serta pencegahan potensi pergerakan tanah lanjutan.
Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana alam guna menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan. Selain itu beberapa titik longsor juga telah dipasang garis pembatas.