Jumat 20 Dec 2013 21:45 WIB

Waspada, Jalur Trenggalek-Ponorogo Rawan Longsor

Ekskavator menggali material longsoran di jalan Trenggalek-Ponorogo.
Foto: ANTARA
Ekskavator menggali material longsoran di jalan Trenggalek-Ponorogo.

REPUBLIKA.CO.ID, TRENGGALEK -- Potensi kerawanan longsor di sepanjang jalur provinsi Trenggalek-Ponorogo, Jawa Timur meningkat seiring hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut selama beberapa pekan terakhir.

Sejumlah pengendara yang melintas melalui salah satu titik ruas jalan yang menghubungkan kota-kota di Jawa Timur bagian selatan menuju perbatasan Jawa Tengah itu, Jumat (20/12) melaporkan, saat ini sedikitnya ada 13 titik longsor yang mengancam keselamatan pengguna jalan.

Panjang material longsor berupa tanah dan bebatuan tersebut bervariasi antara dua hingga lima meter yang tersebar di Desa Nglingis, Kecamatan Tugu.

"Saya tadi dari arah Ponorogo, begitu masuk Kabupaten Trenggalek langsung kaget, karena titik-titik longsor itu banyak sekali, apalagi jalannya juga berliku-liku," kata salah seorang pengendara roda empat, Irwan Pradana.

Meski tidak sampai menutup jalan, pergerakan tanah di jalur yang diapit tebing dan jurang tersebut dikhawatirkan terjadi lagi seiring meningkatnya intensitas hujan menjelang tahun baru.

"Karena material longsoran itu ada yang menutup sebagian badan jalan, tadi saya hampir menabrak tanah itu, karena posisinya ada di tikungan," ujarnya. Selain itu, reruntuhan tanah longsor tersebut juga menyebabkan badan jalan menjadi licin.

Sejumlah pengendara berharap pihak terkait untuk segera melakukan langkah pembersihan serta pencegahan potensi pergerakan tanah lanjutan.

Dinas Pekerjaan Umum Binamarga Provinsi Jawa Timur telah menerjunkan alat berat ke lokasi bencana alam guna menyingkirkan material longsor yang menutup badan jalan. Selain itu beberapa titik longsor juga telah dipasang garis pembatas.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement