REPUBLIKA.CO.ID, ANTARA -- Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dijadwalkan bertemu dengan Pimpinan Pondok Pesantren se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Sunan Drajad, Lamongan, dalam kegiatan Konferwil PW GP Ansor Jawa Timur, Sabtu.
"Pak Prabowo diundang oleh pimpinan wilayah GP Ansor Jawa Timur untuk memberikan materi dan masukan mengenai visi kerakyatan dan kebangsaan di Pondok Pesantren Sunan Drajad," kata Koordinator Media Center Prabowo Subianto, Budi Purnomo Karjodihardjo di Jakarta.
Menurut Budi, calon presiden RI Partai Gerindra itu diminta untuk menyampaikan materi tentang "perlunya nasionalisme dalam membangun bangsa sebagai perwujudan perjuangan NU dan peran GP Ansor sebagai organisasi kepemudaan penjaga NKRI dan keutuhan bangsa".
Panitia Konferwil GP Ansor Jawa Timur telah mengundang para Pengurus PBNU dan PW NU Jatim, kyai-kyai Pondok Pesantren seluruh Jawa Timur dan peserta Konferwil seluruh PC dan PAC Ansor se-Jatim serta sejumlah organisasi kepemudaan Jatim.
Sebelumnya dilaporkan, Prabowo berkunjung ke PBNU bersama Ketua Umum Gerindra Suhardi, Wakil Ketua Umum Fadli Zon, Sekjen Ahmad Muzani, dan beberapa fungsionaris partai itu pada Selasa (17/12). Sementara dari jajaran PBNU yang menerima, antara lain Ketua Umum KH Said Aqil Siroj, Sekjen Marsudi Syuhud, dan salah satu ketua yakni Prof Muhammad Maksum Mahfudz.
Pada kesempatan itu Prabowo menyampaikan apresiasi kepada PBNU yang dinilainya berani bersikap tegas menyikapi KTT WTO di Bali beberapa waktu lalu.
"NU satu-satunya ormas yang mengambil sikap begitu tegas, daripada merugikan petani dan nelayan lebih baik Indonesia keluar dari WTO. Alhamdulillah hasil WTO tak merugikan kita," kata Prabowo.
Menurut dia, sikap PBNU tersebut merupakan sikap yang penting dan pantas dicontoh serta menjadi inspirasi bagi warga bangsa dalam membela kepentingan rakyat dan bangsa.
"Kami hormat dan hargai keberanian NU membela kepentingan rakyat kecil, petani, nelayan," kata mantan Danjen Kopassus itu.
Persoalan lain yang dibahas dengan PBNU, menurut Prabowo, adalah keinginan Gerindra mendirikan lembaga tabung haji jika dipercaya sebagai pemimpin bangsa ini ke depan.
"Dengan lembaga tabung haji, rakyat kita bisa menabung sejak usia muda, sehingga tidak perlu menjual aset untuk pergi haji," katanya.