Ahad 22 Dec 2013 08:16 WIB

Masyarakat Bali Diminta Waspadai Gangguan Keamanan

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Fernan Rahadi
Masyarakat Bali (ilustrasi)
Foto: Antara/Nyoman Budhiana
Masyarakat Bali (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengimbau segenap lapisan masyarakat untuk tetap menjaga kewaspadaan menjelang dan selama perayaan Natal dan malam Tahun Baru 2014. Keikutsertaan masyarakat menjaga keamanan kata Pastika, penting untuk mempersempit niat orang yang hendak berbuat jahat.

“Kewaspadaan harus tetap dijaga, tapi jangan juga terlalu berlebihan atau paranoid,” ujarnya.

Hal itu dikemukakan Pastika di Denpasar, Sabtu (21/12), seusai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Lilil Agung 2013. Operasi itu terkait dengan Perayaan Natal dan Tahun Baru 2014.

Menurut Pastika, perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) merupakan momentum penting setiap akhir tahun yang diwarnai meningkatnya dinamika situasi Kamtibmas. Dinamika itu katanya, sangat memungkinkan memicu terjadinya gangguan keamanan.

Gubernur meminta agar masyarakat turut berperan aktif mendukung tugas aparat keamanan, terutama di lingkungan masing-masing. Dia menambahkan, Pemprov senantiasa mendukung upaya aparat keamanan dalam menjaga Bali tetap kondusif. “Kalau bantuan dari Pemprov, itu sifatnya rutin dan telah terencana setiap tahun,” jelasnya.

Sementara itu dalam sambutannya yang dibacakan Mangku Pastika, Kapolri Jenderal Pol Sutarman mengingatkan bahwa meningkatnya dimanika situasi Kamtibmas serangkaian Nataru memerlukan upaya dan langkah pengamanan yang komprehensif dari Polri dengan dukungan seluruh komponen masyarakat. Secara nasional katanya, pengamanan Nataru tahun ini melibatkan 144.464 personil, terdiri dari 92.009 personil Polri, 16.982 TNI dan 35.473 personil instansi terkait beserta komponen masyarakat lainnya.

Operasi Lilin 2013 berlangsung selama sepuluh hari terhitung mulai 23 Desember 2013 hingga 1 Januari 2014.

Kapolri mengingatkan, dalam pelaksanaan tugas, aparat kepolisian agar mengutamakan tindakan simpatik serta menghindari sikap arogan. Lebih dari itu, aparat juga diminta menumbuhkan kepekaan dan empati terhadap kesulitan yang dihadapi masyarakat. "Polisi agar menunjukkan sikap sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat," katanya.

Selain pengamanan yang bersifat umum, Kapolri juga mengingatkan jajarannya untuk mangantisipasi terhadap ancaman terorisme. Karena hingga saat ini masih ada sel-sel terorisme yang aktif melakukan kegiatan. Di samping itu, berbagai aksi anarkis juga menjadi ancaman yang harus mendapat perhatian dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement