Ahad 22 Dec 2013 11:33 WIB

Gelar Kelima FC Hollywood

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Mansyur Faqih
Pemain Bayern Muenchen merayakan keberhasilan meraih juara Piala Dunia Antarklub usai mengalahkan Raja Casablanca di Stadion Marrakech, Maroko, Sabtu (21/12).
Foto: Reuters/Louafi Larbi
Pemain Bayern Muenchen merayakan keberhasilan meraih juara Piala Dunia Antarklub usai mengalahkan Raja Casablanca di Stadion Marrakech, Maroko, Sabtu (21/12).

REPUBLIKA.CO.ID, MARRAKECH -- Bayern Muenchen sukses meraih trofi Piala Dunia Antarklub 2013. Itu setelah FC Hollywood menundukkan Raja Casablanca, 2-0 di Stade de Marrakech, Ahad (22/12) dini hari WIB. Dua gol kemenangan Muenchen dicetak Dante Bonfirm Costa Santos pada menit ketujuh, dan gelandang Thiago Alcantara pada menit ke-22.

Turun dengan formasi 4-1-4-1, Muenchen bukan tandingan Raja Casablanca. Tim tuan rumah harus berjibaku sepanjang permainan menahan gempuran. Meski sempat membuat kejutan dengan menekuk Atletico Mineiro, 3-1 di semi final, Raja akhirnya tidak berkutik melawan Franck Ribery dan kawan-kawan. 

Bagi die Roten, gelar itu merupakan yang kelima sepanjang 2013. Muenchen meraih trofi Bundesliga Jerman, DFB-Pokal, Liga Champions, dan Piala Super Eropa. Hanya trofi Piala Super Jerman yang lepas setelah direbut Borussia Dortmund. 

"Lima piala dalam satu tahun merupakan kesuksesan luar biasa untuk Bayern. Saya sangat senang untuk klub dan sangat bangga kepada pemain dan suporter," kata pelatih asal Spanyol itu, dikutip laman resmi klub.

Kemenangan itu sangat membahagiakan pelatih Pep Guardiola. Dia sudah mengumpulkan tiga trofi Piala Dunia Antarklub sepanjang kariernya. Dua trofi sebelumnya didapat ketika membesut Barcelona. 

Guardiola tidak terlalu memikirkan catatan pribadi, melainkan lebih menyoroti level permainan Muenchen yang harus dipertahankan. "Kami sangat senang dengan prestasi kami, tapi kami harus melihat ke depan."

Kapten Philipp Lahm menjadi takjub dengan pencapaian Muenchen sepanjang tahun ini. Bisa menambah satu trofi prestisius sebelum menutup 2013, membuatnya sangat tidak percaya. Meski begitu, Lahm menjelaskan, kemenangan atas Raja tidak didapat dengan mudah.

Setelah mendominasi permainan, Muenchen mulai tertekan pada akhir babak pertama. Hal itu jelas sangat menyulitkan timnya. Beruntung, dua gol sudah mampu diciptakan Muenchen hingga merasa aman. Pada babak kedua, sepenuhnya dimiliki tim tamu yang mencatat 73 persen penguasaan bola.

"Bagian yang baik adalah kami pergi ke lapangan dengan fokus, ingin mencetak gol pada awal permainan, dan berhasil."

Kejutan yang dibuat skuat Vox Populi dengan meraih tiga kemenangan harus terhenti di babak puncak. Pelatih Faouzi Benzarti tidak terlalu kecewa dengan kegagalan Raja menciptakan sejarah.

Menurut dia, kekalahan dari Muenchen menunjukkan adanya ketimpangan level kedua tim. "Kami tidak cukup agresif, dan kami sedang bermain melawan raksasa," kata Benzarti kepada Sports Illustrated.

Raja sempat memiliki kesempatan emas untuk mencetak gol pada menit ke-88. Sayangnya, sepakan Rachid Soulaimani malah melebar ke samping gawang yang sudah ditinggalkan kiper Manuel Neuer.

“Ini adalah tim terbesar di dunia dengan pelatih terhebat. Kami percaya pada kemampuan, tapi kami kami tidak beruntung hari ini," sesal Benzarti.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement