REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengakui bahwa nama Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) tak ada di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kasus Hambalang. Karenanya, KPK pun tak memeriksa putra bungsu Susilo Bambang Yudhoyono itu.

“Bagaimana mau dipanggil, kan belum ada di BAP. Makanya, itu kita mau periksa saksi-saksi lain agar bisa menerangkan. Masak orang nggak ada di BAP terus kamu periksa,” ujar Ketua KPK Abraham Samad usai acara penandatanganan surat keputusan bersama kampanye antikorupsi dari empat kementerian di gedung Kementerian Kominfo, Senin (23/12).

Sebaliknya, KPK akan memeriksa Wakil Direktur Keuangan Grup Permai Yulianis. Sebelumnya Yulianislah yang menyatakan pernah menyebut nama Ibas saat pemeriksaan di KPK. Menurut Samad, pemeriksaan terhadap wanita bercadar itu akan membuktikan apakah pernyataan Yulianis soal Ibas benar adanya atau hanya rekaan. “Kita harus periksa dulu (Yulianis),” kata Samad.

Ia membantah opini yang digiring sejumlah pihak bahwa KPK takut untuk memanggil Ibas. Samad menegaskan bahwa siapa pun bisa dipanggil KPK setiap saat.

“Tidak ada halangan bagi KPK karena prinsip KPK sama saja. Kedudukannya Ketua KPK dengan wartawan sama, dengan penjual bakso, tukang tambal ban, presiden, wakil presiden. Jadi, kita enteng-enteng saja,” ujar Samad.

Ikuti Whatsapp Channel Republika