Rabu 25 Dec 2013 06:46 WIB

Jawa Barat Segera Jadi Provinsi Halal

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Endah Hapsari
Logo Halal
Logo Halal

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jabar, cukup memperhatikan produk yang dikonsumsi oleh masyarakatnya yang mayoritas muslim. Menurut Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, pada 2014 Pemprov Jabar akan mendeklarasikan Jabar sebagai provinsi halal. 

Oleh karena itu, menurut Heryawan, Ia mendukung penuh upaya sertifikasi halal pada berbagai produk yang dihasilkan warga Jabar. Untuk menjadi provinsi halal, setidaknya sekitar 2/3 produk yang ada di Jabar harus sudah bersertifikasi halal. "Tahun ini ada 600 perusahaan ritel yang mendapatkan sertifikasi halal, tahun depan kita targetkan ,1500 perusahaan. Selain sehat, produk yang dihasilkan pun harus halal," ujar Heryawan kepada wartawan dalam acara temu karya dengan Pelaku Industri Kecil Menengah Penerima Sertifikat Halal, Selasa (24/12).

Sertifikasi halal pun, kata dia, akan diikuti dengan pengembangan bahan baku lokal. Hal itu, sejalan dengan program pemerintah pusat yang mewajibkan perusahaan ritel menggunakan 80 persen bahan baku lokal. "Jadi selain adanya dukungan permodalan, ada juga sertifikasi halal dan penggunaan bahan baku lokal sehingga daya saing produk lokal Jabar akan semakin tinggi," katanya.

Menurut Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Ferry Sofyan, dengan besarnya potensi masyarakat muslim di Indonesia dan Jabar khususnya, sertifikasi halal sangat penting untuk menghilangkan keragu-raguan konsumen terhadap produk yang dibelinya.

Menurut Ferry, dari sekitar 10 ribu lebih pelaku usaha ritel di Jabar, 6.707 diantaranya sudah mendapatkan fasilitas sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI). Khusus 2013, ada 600 industri kecil menengah di bidang makanan dan minuman yang sudah bersertifikat halal. ''Selain dengan sertifikasi halal, kami pun terus meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan, salah satunya melalui penggunaan kemasan yang baik," katanya. 

Sementara Ketua MUI Jabar, KH. Al Hafiz Utsman menginginkan Jabar benar-benar menjadi provinsi halal pada 2014 mendatang. Ia, mengapresiasi Pemprov Jabar yang terus memberikan dukungan fasilitas berupa pendanaan untuk biaya sertifikasi halal tersebut. "Selama ini, fasilitas khusus diterima MUI melalui dukungan dana dari pemprov. Sesuai keinginan kita, Jabar sebagai provinsi halal. Kami ingin produk di provinsi 50 persen plus bersertifikat halal," katanya

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement