REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muncul istilah ‘Tim Samurai’ yang menjadi perbincangan hangat setelah mencuatnya kasus suap yang membelit Tubagus Chaeri Wardhana (Wawan), adik kandung Ratu Atut Chosiyah.
Pengamat politik dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Gandung Ismanto mengaku sudah mendengar mengenai ‘Tim Samurai’ sejak kurun waktu 2005-2006. Menurut Gandung, itu merupakan tim di DPRD Banten yang memuluskan proyek yang ada di pemerintahan.
"Mereka pada satu sisi menjadi bodyguard (pengawal) proyek-proyek yang dijalankan Wawan," kata Gandung saat dihubungi Republika, Kamis (26/12).
Mereka, lanjutnya, mewakili badan yang bisa menyetujui anggaran yang dikehendaki atau yang tidak dikehendaki. Mereka terdiri dari representasi partai-partai besar yang ada di DPRD Banten dan memiliki wakil di badan aggaran yang ada di sana.
‘Tim Samurai’ merupakan bagian dari lingkaran dalam tempat bertemunya kroni politik yang bersimpul pada kepentingan ekonomi yang sama. Meski mereka berada di partai politik yang berbeda. "Secara personal mereka berasal dari kepentingan ekonomi yang sama," paparnya.