REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Beberapa helikopter milik pemerintah Suriah menjatuhkan TNT di atas sebuah pasar sayuran dan di samping sebuah rumah sakit di utara Aleppo. Akibatnya, 25 warga termasuk anak-anak dan seorang aktivis, tewas.
Komisi Jenderal Revolusi Suriah Syrian Revolution General Commission, jaringan aktivis revolusi Suriah, menyebut pengeboman di distrik Tareeq al-Bab, Sabtu (28/12), sebagai pembantaian.
Mereka melihat serangan itu menargetkan keramaian pasar. Selain korban tewas, sebuah gedung pun ambruk dan beberapa rusak. Rezim Presiden Bashar al-Assad tak henti menyerang Aleppo melalui jalur udara sejak 15 Desember 15. Levih dari 400 warga sipik tewas.
Pesawat tempur dikerahkan meluncurkan roket. Helikopter juga menjatuhkan bom di wilayah pemukiman oposisi yang bercampur dengan warga.
''Berada di garis depan kinj lebih aman dibanding berada di area sipil,'' seorang pejuang oposisi di Aleppo, Adel Festok seperti yang dikutip Al Jazeera.
Perang di Suriah pecah setelah rezim Assad melakukan serangan brutal melawan oposisi saat keinginan revolusi semakin kuat. Pertempuran kubu Assad dan oposisi, yang telah berlangsung lebih dari dua tahun, menewakan lebih dari 100 ribu orang.