REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Di akhir tahun finansial 2013, Chelsea mencatatkan kerugian sebesar 49,4 juta poundsterling (Rp 994 miliar). Akan tetapi klub yang bermarkas di London Barat itu dilaporkan masih masuk kategori yang ditetapkan regulasi Financial Fair Play (FFP) UEFA.
Tahun finansial lalu, yang berakhir pada 30 Juni 2013, menunjukkan Chelsea membuat sejarah turnover sebesar 255,8 juta poundsterling meskipun di musim tersebut The Blues tersingkir di Liga Champions.
Chelsea di antaranya menikmati peningkatan pendapatan komersial dari 67 juta poundsterling menjadi 79,6 juta poundsterling setelah mereka menjuarai Liga Europa. Padahal, kegagalan klub yang bermarkas di Stamford Bridge tersebut ke 16 besar Liga Champions telah membuat mereka rugi 49,4 juta poundsterling.
Meskipun demikian, klub yang dimanajeri Jose Mourinho itu masih menggembirakan UEFA karena setelah dimonitor dua tahun mereka sempat meraih keuntungan sebesar 1,4 juta poundsterling. Total, kerugian mereka hanya sekitar 34 juta poundsterling, masih di bawah FFP threshold sebesar 37,5 juta poundsterling.
"Dari awal kepemilikan Chelsea, sebuah target jangka panjang adalah keberlanjutan finansial. Selanjutnya, implementasi Financial Fair Play oleh UEFA dan oleh Liga Primer adalah agenda dari klub sepak bola ini," ujar chairman Chelsea, Bruce Buck seperti dilansir ESPN.
"Oleh karena itu kami senang bisa memenuhi ketentuan UEFA dalam penilaian periode pertama mereka. Berdasarkan analisa kami, kami mengalami peningkatan dilihat dari sudut pandang komersial, begitu juga dengan penambahan trofi dalam koleksi kami, yang mana merupakan tujuan paling penting kami," tambahnya.