REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polisi menyebut adanya peralihan sasaran teror di Indonesia. Dalam penggrebegan di Ciputat, Tangerang Selatan semalam, mereka mendapatkan terpampangnya nama-nama vihara tempat peribadatan umat Budha.
"Ini melingkupi nama-nama vihara yag berlokasi di Jakarta," ujar Karo Penmas Polri Brigjen Boy Rafli Amar di Jakarta Rabu (1/1).
Boy mengatakan, munculnya nama-nama vihara ini sebagai target terduga teroris, membuat pola aksi terorisme mereka harus kembali dicermati. Setelah sekian lama mengincar gereja untuk diledakan, kini jaringan mujahidin salah kaprah ini sudah tak lagi bernafsu ke umat nasrani.
Boy berujar, diduga penindasan brutal pendeta Budha kepada muslim Rohingya di Myanmar membuat teroris di Indonesia marah. "Inilah, aksi di negara kita juga terpengaruh oleh gejolak nasional dan internasional sehingga membuat adanya pergeseran (target)," kata dia.
Lebih dalam, meskipun memiliki daftar lengkap seluruh vihara di Jakarta dan sekitarnya, menurut Boy para terduga teroris pimpinan Dayat Kacamata ini tak akan menyerang seluruhnya. Dia berujar, para terduga tampaknya akan memilah-milah mana vihara yang akan terlebih dulu diserang. "Sepertinya masih melakukan survei, itu dugaan kami," ujar jenderal bintang satu ini.
Penggerebekan terduga teroris berlangsung di Jl. Ki Hajar Dewantara, RT 04/07, Kelurahan Kampung Sawah, Ciputat. Penggerebekan berlangsung sekitar sepuluh jam lamanya dengan diwarnai baku tembak antara terduga teroris dengan satu tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti teror Polri. Tim Densus 88 sendiri dipimpin langsung Kapolri Jenderal Sutarman saat penggerebekan.