REPUBLIKA.CO.ID, BOLTON -- Akibat terdegradasi ke Divisi Championship pada akhir musim lalu, Bolton Wanderers mencatatkan kerugian sebesar 50,7 juta pound. Imbasnya, hanya dalam jangka waktu 12 tahun, hutang klub asal Greater Manchester itu membengkak hingga 163,8 juta pound.
Burnden Leisure PLC, selaku perusahan induk Bolton Wanderers, merilis laporan keuangan the Wanderers. Berdasarkan laporan tersebut, terhitung selama 12 bulan, hingga Juni 2013, hutang Bolton meningkat dari 136 juta pound hingga 163,8 juta pound.
Pimpinan Bolton Wanderers Phil Gartside mengungkapkan, terdegradasi ke Divisi Championship menjadi salah satu sebab kerugian yang dialami klubnya. Bolton kehilangan pemasukan terbesar mereka, terutama dari hak siar. Maklum, selama berpartisipasi di kancah Liga Primer Inggris, paling tidak Bolton menerima sekitar 42 juta pound. Namun saat berlaga di Divisi Championship, Bolton hanya menerima 19 juta pound.
''Tahun ini merupakan tahun yang sulit buat industri sepak bola. Kala tim ini begitu menikmati masa-masa stabil dan sukses di kancah Liga Primer Inggris, dalam kasus kami selama 11 tahun, kemudian harus terdegradasi ke Divisi CHhampionsip. Jarak kualitas antara dua kompetisi itu membuat masa-masa transisi ini begitu sulit, bahkan meskipun kami mendapat bantuan dari otoritas Liga Primer,'' kata Gartside seperti dikutip The Guardian, Rabu (1/1).
Kerugian Bolton juga tidak hanya ada di aspek pemasukan hak siar. Sejumlah aspek lainnya, termasuk perputaran aset (turnover), penerimaan jumlah tiket, hingga penerimaan iklan, semuanya mengalami penurunan dalam jumlah pemasukan. Bahkan, jumlah supporter yang datang ke Stadion Reebok mengalami penurunan sebesar 24 persen dibanding musim lalu.