Selasa 07 Jan 2014 14:46 WIB

Tidak Ada 'Pemadaman' pada 13 Januari di Thailand

Red: Citra Listya Rini
Demonstran antipemerintah melambaikan bendera Thailand, menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.
Foto: AP PHOTO
Demonstran antipemerintah melambaikan bendera Thailand, menuntut PM Yingluck Shinawatra mundur dari jabatannya.

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK --  Tidak akan ada pemadaman listrik, kekurangan minyak atau gas pada 13 Januari, hari penutupan Bangkok yang direncanakan oleh Komite Reformasi Demokratis Rakyat (PDRC). Begitu kata Menteri Energi sementara Thailand Pongsak Raktapongpaisarn di Bangkok, Selasa (7/1).

Pongsak mengatakan hal ini sebelum menghadiri pertemuan kabinet sementara di Club Army, yang akan dipimpin oleh Perdana Menteri sementara Yingluck Shinawatra.

Dia mengatakan, sekitar 73 stasiun penjual bahan bakar yang menjual bensin, solar atau gas di daerah bagian dalam Bangkok kemungkinan besar akan terpengaruh oleh penutupan Senin depan, tetapi mereka semua memiliki cadangan untuk memastikan kelancaran pelayanan pada hari itu.

Pompa-pompa di provinsi-provinsi terdekat Bangkok tidak akan terpengaruh oleh aksi unjuk rasa anti-pemerintah, yang dipimpin oleh pemimpin protes Suthep Thaugsuban, katanya menambahkan.