Kamis 09 Jan 2014 19:40 WIB

DPRD: Kebun Binatang Surabaya Bisa Dipindah

Pengunjung Kebun Binatang Surabaya
Foto: Antara
Pengunjung Kebun Binatang Surabaya

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Komisi B bidang Perekonomian DPRD Kota Surabaya menyatakan jika lokasi Kebun Binatang Surabaya yang berada di tengah kota dinilai tidak representatif lagi, maka bisa dipindah ke kawasan Kecamatan Pakal.

"Tentunya itu harus melalui kajian terlebih dahulu. Jika itu dimungkinkan kenapa tidak," kata Ketua Komisi B DPRD Surabaya Rusli Yusuf saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (9/1).

Menurut dia, usulan tersebut dilontarkan setelah melihat keberadaan Kebun Binatang Surabaya di tengah kota sudah tidak representatif lagi sehingga secara tidak langsung mempengaruhi keberlangsungan hidup satwa.

Rusli mengatakan, daerah yang cocok untuk KBS berada di kawasan Kecamatan Pakal. Hal ini dikarenakan, masih banyak lahan milik Pemkot Surabaya di kawasan Pakal yang bisa digunakan untuk lokasi KBS yang baru.

Selain itu, lanjut dia, populasi satwa di KBS semakin banyak, sementara di sisi lain tidak didukung dengan kebaradaan kandang yang memadai. Sehingga yang terjadi saat ini, satu kandang yang idealnya dihuni oleh beberapa satwa, namun digunakan oleh banyak satwa.

Opsi lainnya jika KBS tidak dipindah adalah dengan membangun sarana dan prasarana di KBS yang lebih layak agar satwa bisa hidup tersejahterakan. "Kita men-support PDTS (Perusahaan Daerah Taman Satwa) KBS agar bisa bekerja optimal untuk memperbaiki habitat satwa yang ada," ujarnya.

Komisi C meminta PDTS KBS agar terus melakukan perbaikan sarana dan prasarana agar satwa bisa hidup dengan lingkungan sehat dan tentunya mengurangi angka satwa sakit."Memang ada bebrapa hewan mati karena sakit. Tapi juga ada satwa yang mati kerana tidak wajar," katanya.

Khusus kematian seekor singa beberapa hari lalu, Rusli menilai hal itu tidak wajar. "Ini sangat tidak wajar, apalagi meninggalnya seperti digantung. Tentunya orang yang melakukan ini adalah orang yang berpengalaman merawat satwa itu," ujarnya.

Untuk itu, lanjut dia, pihaknya mendukung pihak kepolisian mengusut pembunuhan terhadap satwa itu. "Aparat kepolisian harus mengungkap secapatnya. Bila perlu harus ada cctv di tiap sudat agar aktifitas satwa bisa terpantau," katanya.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya mengharapkan seluruh pegawai di KBS untuk tidak kubu-kubuan terhadap pengurus lama dan pengurus baru. "Semua harus taat dengan kepengurusan sekarang," ujarnya.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement