REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Para pejabat kini meyakini bahwa gerilyawan Taliban yang merontokkan sebuah helikopter militer Amerika Serikat di Afghanistan selatan pada Desember lalu dalam satu insiden pertama kali yang digambarkan sebagai kecelakaan.
Enam tentara AS tewas ketika helikopter Blackhawk jatuh di Provinsi Zabul pada 17 Desember. Tetapi, keadaan yang tepat sekitar kecelakaan masih menjadi subyek yang membingungkan.
"Keluarga para tentara yang tewas dalam kecelakaan helikopter 17 Desember telah diberitahu bahwa tindakan musuh yang menjadikan penyebab kecelakaan dan hilangnya nyawa," kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) yang dipimpin NATO dalam satu email kepada AFP.
"Penyelidikan sedang berlangsung,'' kata ISAF. ''Rincian lebih lanjut akan diberikan ketika investigasi selesai."
Para pejabat pertahanan AS mengatakan para penyelidik sedang melihat kemungkinan bahwa pesawat meledak dipicu oleh peledak buatan sendiri ketika terbang pada ketinggian rendah. CNN melaporkan versi pertama baru militer atas peristiwa itu.
Dalam beberapa jam setelah kecelakaan, petugas AS menyarankan helikopter itu pergi turun karena kegagalan mekanis. Tetapi, awak pesawat mungkin telah diserang setelah helikopter jatuh.
Namun, para pejabat kemudian mundur dari tudingan itu dan mengesampingkan setiap tembakan musuh.