REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Seorang tokoh senior Palestina menyebut mantan perdana menteri (PM) Israel Ariel Sharon, yang meninggal pada Sabtu (11/1), sebagai penjahat. Pun, ia menyesalkan Ariel Sharon tidak pernah dihadapkan ke sidang Mahkamah Pidana Internasional.
"Sharon adalah penjahat, yang bertanggung jawab atas pembunuhan (Presiden Palestina Yasser) Arafat, dan kami akan berharap untuk melihat dia tampil di hadapan Pengadilan Kriminal Internasional sebagai penjahat perang," kata Jibril Rajub, pejabat senior dari partai Fatah.
Arafat meninggal di Prancis pada 11 November 2004, sementara Sharon, yang meninggal pada Sabtu telah dalam keadaan koma sejak tahun 2006.
Gerakan Islam Hamas, yang menguasai Jalur Gaza mengatakan kematian Sharon adalah momen bersejarah. Yakni menandai lenyapnya seorang penjahat yang tangannya berlumuran darah Palestina.
Ahmed Yassin, yang adalah pendiri dan pemimpin spiritual militan gerakan Hamas, dibunuh oleh Israel di bawah kepemimpinan Sharon pada tahun 2004.