REPUBLIKA.CO.ID, BALIKPAPAN -- Wakil Gubernur Kaltim Mukmin Faisyal meminta polemik pergantian nama Bandara Internasional Sepinggan menjadi Bandara Internasional menjadi Bandara Internasional Aji Muhammad Sulaiman dibicarakan saja dalam sebuah forum dialog.
"Jadi semua pihak bisa menyampaikan argumentasinya dalam foroum dialog tersebut," katanya di sela acara Jalan Santai Ikatan Wanita Sulawesi Selatan (IWSS) Bersatu, Ahad (12/1)
Mukmin khawatir dengan ramainya polemik di media massa akan terlihat kesan pemimpin dan rakyak Kalimantan Timur tidak kompak.
"Jadi mari sebelum diresmikan oleh Presiden kita duduk satu meja dan membicarakan soal nama itu dengan baik. Dalam foroum itu hadir DPRD Kaltim, Pemprov, DPRD Balikpapan, Wali Kota, Muspida, tokoh dan masyarakat," kata Mukmin.
Mengenai siapa yang akan menjadi inisiator atau pengundang, menurut Mukmin, dapat dilakukan oleh Pemprov Kaltim, atau DPRD, termasuk juga Wali Kota Balikpapan.
"Dialog ini lebih baik ketimbang kita terus berpolemik di media massa dan membuat keadaan tidak menentu," kata Mukmin.
Soal urgensi mengganti nama bandara, Mukmin mengatakan perubahan nama Bandara Sepinggan menjadi Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Mukmin menjawab diplomatis.
Mukmin yang juga mantan Ketua DPRD Balikpapan itu meminta jurnalis untuk bertanya langsung kepada Gubernur Awang Faroek Ishak. "Itu jangan tanya ke saya. Lebih baik Pak Gubernur sendiri yang menjawab," katanya.