REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu Gubernur DKI Jakarta menangani banjir dengan baik, cepat dan tepat.
Hal itu disampaikan oleh Presiden Yudhoyono melalui akun jejaring sosial Twitternya, @SBYudhoyono, di Jakarta, Senin, pascahujan terus menerus selama akhir pekan yang menimbulkan bencana banjir di sejumlah titik di ibukota.
"Saya menginstruksikan Kepala BNPB untuk membantu penuh Gubernur DKI Jakarta agar bisa menangani banjir ini dengan baik, cepat dan tepat," kata Presiden.
Selain menginstruksikan Kepala BNPB, Presiden Yudhoyono, juga menginstruksikan Kapolri dan Panglima TNI untuk turut terlibat dalam penangan bencana banjir.
"Saya juga telah menginstruksikan Kapolri untuk meningkatkan keamanan masyarakat dan daerah yang terkena banjir, terutama rumah para pengungsi," katanya.
Sementara itu Panglima TNI telah diminta Presiden untuk mengerahkan personel dan truk-truk militer untuk membantu masyarakat di daerah banjir.
"Perhatian pemerintah diutamakan bagi kaum pengungsi, terutama mereka yang sakit, anak-anak dan golongan lanjut usia."
Untuk mencegah memburuknya situasi, pemerintah menurut Presiden akan melakukan modifikasi cuaca.
"Besok pagi jam 10, BNPB meluncurkan teknologi modifikasi cuaca kerjasama dengan BPPT, karena musim hujan ini akan berlangsung dua bulan ke depan," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Data dan Informasi Kehumasan, Pemerintah Provinsi DKI?Alberto Ali mengatakan sebanyak 5.547 warga Jakarta yang menjadi korban banjir, mengungsi di 39 lokasi pengungsian.
Data itu dihimpun oleh BPBD DKI Jakarta hingga Senin (13/1) pukul 12.00 WIB merujuk pada banjir yang telah menyebabkan 305 RT, 98 RW di 42 kelurahan di 21 kecamatan terendam.