REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik dari Soegeng Sarjadi Syndicate, Ridho Imawan Hanafi menilai, ada simbiosis mutualisme antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Rusdi Kirana.
Direktur Utama Lion Air Grup itu ditetapkan menjadi Wakil Ketua Umum PKB. "Tanpa keuntungan yang didapat oleh keduanya, tak mungkin Rusdi langsung mendapat posisi Waketum dan PKB memberinya posisi itu," kata Ridho di Jakarta, Selasa (14/1).
Ridho menilai, Rusdi ingin mencari kendaraan politik yang dinilai pas untuk artikulasi politiknya. Ia berkata, PKB dinilai Rusdi partai terbuka yang bisa menampung dari berbagai kalangan dan mungkin dilihat masih 'mewarisi' perjuangan politik Abdurahman Wahid (Gus Dur).
"Rusdi bisa leluasa berperan lebih jauh melalui PKB yang memberinya jabatan Waketum. Hal yang tidak mudah dia dapatkan apabila dirinya bergabung di partai lain," ujarnya.
Selain itu, masuknya Rusdi menjadi keuntungan tersendiri bagi PKB. Sebab, sebagai pengusaha, Rusdi tentu memiliki modal finansial yang tidak sedikit dan partai bisa mengaksesnya jika membutuhkan.
Ia berkata, PKB seperti parpol yang lain pasti membutuhkan modal menjelang Pemilu 2014 dan sejauh ini partai itu belum kuat dari sisi finansial. "Karena itu, Rusdi diharapkan bisa menutupi kekurangan tersebut," katanya.
PKB memetik keuntungan persepsi di hadapan publik sebagai partai terbuka dengan masuknya Rusdi dalam jajaran elit.
Dirut Lion Air Grup Rusdi Kirana resmi ditetapkan sebagai Waketum PKB setelah digelar rapat pleno, Ahad (12/1). Keputusan itu dengan mempertimbangkan perkembangan sosial, politik, budaya dan anggaran dasar rumah tangga. Selain itu,pengangkatan itu hasil konsultasi dengan pengurus dan dewan syuro partai.