Rabu 15 Jan 2014 13:48 WIB

Peran Pawang Hujan Tergusur TMC

Awan Hujan
Foto: Antara
Awan Hujan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sudah menjadi rahasia umum jika ada penyelenggaraan acara berskala nasional maupun internasional di Indonesia, selama ini, menggunakan jasa "Pawang Hujan" tradisional dalam berbagai bentuk adat dan tradisi masing-masing di wilayah Indonesia.

Namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi mutakhir berpotensi menggantikan "Pawang Hujan" tradisional. Selama ini "Pawang Hujan" tradisional digunakan jasanya untuk "mengamankan" event-event berskala besar, baik nasional maupun internasional.

Bahkan dalam beberapa event internasional di Indonesia baru-baru ini, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengurangi dampak hujan dalam suatu event telah dilakukan.

Ketua Pelaksana Rekayasa Cuaca, Tri Handoko Seto, menyatakan, event-event nasional maupun internasional di Indonesia seperti South East Asian (SEA Games), Pekan Olahraga Nasional (PON) dan Islamic Solidarity Games (ISG) telah menggunakam TMC untuk memperlancar penyelenggaraan event-event tersebut.

"Acara-acara kenegaraan seperti SEA Games, PON dan ISG telah menggunakan TMC untuk mengurangi curah hujan, bahkan tidak hujan," ujar Tri Handoko, di Gedung Suma 2, Lapangan Udara (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Selasa siang.

Menurutnya, TMC juga diterapkan di Indonesia untuk mengurangi dampak bencana yang diakibatkan oleh cuaca, seperti banjir dan tanah longsor. TMC sangat bermanfaat untuk mengurangi curah hujan dan intensitas hujan, bahkan untuk menambah curah hujan.

TMC juga mulai diterapkan untuk memadamkan kebakaran hutan dan membantu sistem irigasi petani di Indonesia7 lanjut Tri Handoko.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement