REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Tiga puluh empat perwira Angkatan Udara Amerika Serikat ditangguhkan atas tuduhan mencontek saat tes kemampuan. Padahal, ke-34 perwira itu bertanggung jawab atas peluncuran rudal nuklir.
AU Amerika mengatakan, beberapa stafnya mengirim sms jawaban tes pada orang lain. Staf lain tahu mengenai kecurangan yang terjadi, tapi gagal melaporkannya.
Jajaran yang terlibat dalam aksi ini beragam. Mulai dari letnan 2 hingga kapten.
Dugaan penggunaan narkoba oleh personel di pangkalan lain juga muncul selama penyelidikan. Sekertaris Angkatan Udara AS, Deborah Lee James mengatakan, kecurangan dilakukan petugas di Pangkalan udara Malmstrom di Montana.
Tes tersebut merupakan tes bulanan yang wajib diikuti semua staf rudal nuklir. "Beberapa petugas melakukannya, sementara yang lain tahu tapi tak melakukan apa pun atau tak menghentikannya," ujar James, seperti dinukil dari BBCnews.
Ia berkata, perilaku tersebut benar-benar tak dapat diterima. Tapi ia menjamin keamanan program nuklir tak diragukan.
"Ini kegagalan beberapa petugas kami, dan bukan kegagalan misi nuklir," ujarnya.
Izin keamanan yang dimiliki ke-34 petugas itu pun dicabut. Kasus ini membuat seluruh petugas yang mengawasi peluncuran rudal akan diuji ulang.
Selain itu, sebanyak tiga petugas lain ditangguhkan atas dugaan kepemilikan narkoba. Ini merupakan skandal baru yang memukul angkatan udara dan kekuatan rudal nuklir AS.