Sabtu 18 Jan 2014 03:29 WIB

Air di Manggarai Naik, Sudirman dan Kuningan Banjir

 Banjir masih menggenangi kawasan pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta timur, Rabu (15/1).    (Republika/Prayogi)
Banjir masih menggenangi kawasan pemukiman di Kampung Pulo, Jakarta timur, Rabu (15/1). (Republika/Prayogi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan lebat yang mengguyur DKI Jakarta menjelang tengah malam menyebabkan banjir di beberapa ruas jalan dan menyebabkan air sungai Ciliwung di pintu air Manggarai meluap pada posisi 950 cm atau siaga I.

Pantauan Antara Jumat (17/1) ruas jalan di sekitar Jl. Rasuna Said dan Jl. Sudirman genangan air sekitar 5 cm sampai 10 cm namun masih bisa dilalui kendaraan.

Sementara informasi dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, ada beberapa titik genangan air yakni di Jl. Mangga Besar sekitar 20-30 cm, di depan apartemen Gading arah Cempaka putih 20 cm, di Jl. terusan Gusti Ngurah Rai Jaktim sekitar 60 cm.

Selanjutnya di Jalan Layur Rawamangun dan Matraman sekitar 30 cm, dan Jalan Cikini Jakpus sekitar 20 cm. Selain itu di tengah hujan juga terjadi kebakaran di Jalan KRT Radjiman Jaktim.

Kepala pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, ketinggian air di pintu air Manggarai sekitar 950 cm atau siaga I. Selain itu ketinggian air di Karet juga sudah siaga I atau 620 cm.

BNPB meminta warga di sekitar Kanal Banjir Barat dan Ciliwung Kecil yakni di Jl. Kartini, Pasar Baru, Pegangsaan, Kwitang, Roxy, Jelambar dan Grogol agar waspada.

Dia menambahkan untuk kebutuhan evakuasi, logistik dan penanggulangan bencana agar menghubungi call center Siaga Bencana Pusdalops BPBD DKI Jakarta di nomor 021-164.

Sementara itu Amir Hamzah (48) warga Ciampea, Kabupaten Bogor dihubungi melalui telepon, Sabtu, mengatakan guyuran hujan juga melanda kota dan kabupaten Bogor, namun tidak sederas seperti yang terjadi di Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement