Ahad 19 Jan 2014 14:51 WIB

Soal Gratifikasi Pilkada Jatim, Muhaimin: Kami Mendukung Perkara Ini Tuntas

Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Umum DPP PKB Muhaimin Iskandar (kiri) bersama Sekjen DPP PKB Imam Nachrowi (kanan), mengenakan jaket partai kepada pengusaha sekaligus pemilik Lion Air, Rusdi Kirana (tengah) di Jakarta, Ahad (12/10).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Umum DPP PKB H Muhaimin Iskandar menyatakan mendukung sepenuhnya langkah KPK mengusut dugaan gratifikasi kepada pimpinan MK terkait keputusan Pilkada Jatim 2013.

"Ngak lah. Kami mendukung KPK sepenuhnya bukan karena itu (tidak menerima kekalahan Khofifah yang didukung PKB dalam Pilkada Jatim 2013)," katanya kepada Antara di Aula Yayasan Khadijah Surabaya, Ahad.

Setelah memberi sambutan pada Maulid Nabi, Haul ke-4 mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan Haul ke-14 perintis dan pendiri YTPSNU "Khadijah" Surabaya, KH Abdul Wahab Turcham, ia mendukung agar perkara itu tuntas.

"Kami mendukung agar perkara itu tuntas, sehingga nggak ada sangkaan (gratifikasi), nggak abu-abu, nggak ada yang curiga lagi. Itu (pengusutan gratifikasi MK), kami serahkan kepada KPK," katanya.

Dalam sambutan di hadapan ratusan pengurus yayasan, siswa SD, SMP, dan SMA Khadijah Surabaya, serta sejumlah pengurus Muslimat NU Jatim, ia menceritakan jasa Gus Dur terhadap peningkatan kualitas NU.

"Lembaga pendidikan NU seperti Khadijah ini boleh dikatakan maju dan kemajuannya menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan NU lainnya, namun kemajuan itu tidak akan terjadi tanpa jasa Gus Dur," katanya.

Menurut salah seorang keponakan Gus Dur itu, Gus Dur sangat berjasa dalam mengembangkan demokrasi dan demokrasi itulah yang membuka peluang warga NU untuk maju.

"Ketika Gus Dur mendirikan Forum Demokrasi (Fordem), banyak orang yang protes, termasuk para kiai, tapi orang kini memahami bahwa Indonesia akhirnya menjadi negara demokrasi," katanya.

Tidak hanya itu, era demokrasi itulah yang memberi kesempatan semua masyarakat untuk berkembang, termasuk NU, sehingga peralihan kekuasaan tidak seperti di Mesir dan negara mayoritas Muslim lainnya. Gus Dur juga mengajarkan ikhlas dan sabar, asal di jalan yang benar.

Namun, ia menyatakan cinta saja kepada Gus Dur tidak cukup, melainkan perlu membantu masyarakat yang selama ini dibela Gus Dur. "Bantulah masyarakat kecil dalam dua kelemahan mereka yakni perekonomian dan iptek," katanya.

Maulid Nabi dan Haul itu merupakan "penutup" dari rangkaian pameran pendidikan YPTSNU "Khadijah" Surabaya yang dimeriahkan dengan talkshow kesehatan reproduksi remaja bersama model Arzetti Bilbina, talkshow "Smart Parenting" bersama penyanyi Neno Warisman, pemecahan rekor MURI untuk penulisan Al Quran oleh seribu siswa, lomba Al Banjari se-Jatim, dan sebagainya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement