REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pembangunan infrastruktur sumber daya air seperti Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi di hulu Kali Ciliwung akan dipercepat guna menanggulangi bencana banjir yang kini telah mendera wilayah DKI Jakarta selama beberapa hari terakhir.
"Upaya pertama yakni melanjutkan dan mempercepat pembangunan infrastruktur SDA (sumber daya air) yang tengah berjalan," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum Mohamad Hasan dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Menurut Moh Hasan, pembangunan infrastruktur SDA tersebut rencananya akan diprioritaskan di lokasi rawan banjir seperti di Kampung Pulo dan Kalibata.
Selain itu, ujar dia, anggaran konstruksi pembangunan Waduk Ciawi dan Waduk Sukamahi akan ditanggung melalui Kementerian Pekerjaan Umum melalui APBN.
Sementara anggaran yang akan digunakan untuk pembebasan lahan, lanjutnya, bakal ditanggung oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Pembangunan kedua waduk ini akan dimulai awal 2015," kata Hasan.
Ia juga mengemukakan, upaya penanganan banjir juga akan dilakukan melalui pembenahan situ-situ di beberapa kabupaten sekitar Jakarta.
Situ-situ itu, kata dia, nanti akan diserahkelolakan kepada pemerintah kabupaten setempat melalui penerbitan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum.
Peraturan Menteri tersebut memberikan kewenangan kepada pemerintah kabupaten untuk pengelolaan situ-situ tersebut.
Sebagaimana diberitakan, dalam menghadapi potensi banjir wilayah Jakarta, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum terus bekerja melaksanakan beberapa normalisasi sungai seperti Kali Angke, Kali Sunter, dan Kali Ciliwung.
Kementerian Pekerjaan Umum untuk menanggulangi banjir DKI Jakarta juga menambah pintu air di Manggarai dan Karet.
Saat ini, lanjutnya, tingkat kemajuan dari pekerjaan tersebut diperkirakan sudah mencapai lebih dari 85 persen dan ditargetkan rampung di Juli atau Agustus