REPUBLIKA.CO.ID, DAKAR -- Lima orang anggota misi Perserikatan Bangsa-Bangsa di Mali mengalami luka pada Senin karena mobil yang mereka tumpangi menabrak ranjau darat di kantung gerilya di Kidal. Demikian kata misi stabilisasi.
"Pagi ini (Senin) kendaraan MINUSMA (Misi Stabilisasi di Mali) menabrak ranjau di daerah berjarak sekitar 30 km dari Kidal,'' demikian pernyataan yang disiarkan melalui Twitter.
"Para petugas bertopi biru mengalami luka ringan," tambahnya tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Pasukan Penjaga Perdamaian PBB mengambil alih tugas pengamanan sejak Juli tahun lalu dari misi militer pan-Afrika (AFISMA) yang telah membantu pasukan Prancis memasuki Mali untuk mendesak mundur kaum milisi di Ibukota.
Prancis mengurangi pengiriman pasukannya dari jumlah terbanyak sekitar 5.000 tentara dan menyisakan hanya sekitar seribu tentara hingga musim semi.
MINUSMA terbanyak berasal dari Afrika, namun Cina pada Mei tahun lalu mengirimkan 500 lebih pasukannya. Suatu jumlah terbesar yang pernah diberikan untuk Pasukan Penjaga Perdamaian PBB.
Unit tentara Cina tiba di Mali pekan lalu menuju daerah rusuh bagian utara dari negara Afrika yang terletak di barat itu.
Misi PBB itu memainkan peran keamanan yang penting dalam pemilihan presiden tahun lalu yang menyaksikan terpilihnya mantan perdana menteri, Ibrahum Boubacar Keita, sebagai pemimpin pertama yang terpilih secara demokratis sejak kudeta militer pada Maret 2012.
Petugas PBB menyadari bahwa pasukan perdamaian menghadapi ancaman serangan gerilya dan akan menggumuli kesulitan logistik di Mali utara lingkungannya keras, dimana air sangat langka dan suhu udara mencapai di atas 40 derajat celsius.