REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga di Perumahan Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, mulai mengosongkan rumahnya menyusul banjir akibat luapan Sungai Bekasi semakin bertambah tinggi, Selasa (21/1) sore.
"Warga panik dan langsung mengungsikan diri. Air yang meluber dari sungai sangat cepat dan langsung membanjiri rumah serta pertokoan sekitar," ujar Ketua RW 10 PGP, Bambang, di Bekasi.
Menurut dia, terdapat sedikitnya 400 Kepala Keluarga (KK) di RW10 Perumahan PGP yang menjadi korban banjir.
Bambang mengatakan, air sungai mulai meluap sekitar pukul 15.00 WIB dan terus meninggi hingga membanjiri ratusan rumah penduduk khususnya di RW 10 dengan ketinggian mencapai 50 hingga 60 centimeter. "RW 9 dan RW 10 Pondokgede Permai diketahui titik terparah banjir kiriman dari Gunung Geulis, Bogor," katanya.
Warga RW 09 PGP, Siregar, mengatakan banjir kali ini belum separah yang terjadi pada Januari 2013 lalu di mana ketinggian air mencapai 2 meter lebih. "Air merembes dari tanggul dekat Masjid Al Ikhlas di RT 3 RW 2. Kalau tanggul yang dulu jebol dan sudah selesai diperbaiki, pasti aman," katanya.
Menurut dia, rembesan air yang menggenangi jalanan di wilayahnya hingga setinggi mata kaki orang dewasa. Ketinggian air yang dirasa aman oleh warga itu tak lantas membuat warganya panik. "Kondisi warga masih terkendali. Kecuali tanggul kembali jebol, baru warga akan panik dan pasti segera mengungsi," katanya.