REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Pemerintah sementara Thailand meyakinkan para diplomat asing bahwa demostran anti-pemerintah tak akan dibubarkan secara paksa dari jalanan Bangkok. Sebelumnya, pemimpin gerakan anti-pemerintahan bernama ‘Kaos Merah’ ditembak kemarin. Pemerintah pun mendekritkan keadaan darurat.
Para diplomat asing menghadiri rapat di Bangkok. Pemerintahan sementara memastikan bahwa keadaan darurat tidak akan melibatkan pembubaran paksa.
Sekretaris Menteri Luar Negeri untuk sementara, Sihasak Phuangketkeow, mengatakan bahwa polisi akan memimpin misi, sedangkan militer menjadi pemain kedua. “Tak mungkin kita menggunakan kekerasan,” ujar dia, seperti dilansir ABC, Kamis (23/1).
Sebanyak sembilan orang tewas dan belasan terluka karena kekerasan secara demonstran mengambil alih jalanan pada November. Mereka meminta Yingluck Shinawatra untuk mundur dari kepemimpinannya.
Sihasak mengatakan pemerintah tidak akan mengeluarkan aturan bahwa masyarakat harus berdiam dalam rumah, tetapi pemerintah akan melakukan langkah yang lebih keras jika situasi memburuk. “Jika kita harus mengambil beberapa langkah, kita akan pastikan bahwa langkah tersebut masih didasari hukum,” ujar dia.