Kamis 23 Jan 2014 12:15 WIB

Pelestarian Budaya Islam Jadi Kebutuhan

Islam di Sisilia
Foto: Youtube
Islam di Sisilia

Laporan langsung wartawan Republika dari Madinah, Arab Saudi

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pelestarian budaya Islam sudah menjadi kebutuhan. Itu bisa digunakan secara bersama-sama untuk membangun peradaban Islam di seluruh dunia.

"Jika dimanfaatkan, ini akan mencegah upaya pelemahan terhadap umat Islam yang datang dari segala arah," kata  Abdul Azis Othman Altwaijri, Direktur ISESCO (Islamic Educational, Scientific and Cultural Organization (ISESCO)  pada acara Konferensi Khusus Menteri Kebudayaan Negara-Negara Islam di Madinah, Arab Saudi, Selasa (22/1).

Menurut Abdul Azis, jika seluruh negara yang memiliki warisan budaya Islam bersatu dan dikembangkan, maka ini akan membangun umat muslim dari keterpurukan. "Tentunya, dengan bantuan dan bimbingan Allah," katanya.

Jika umat Islam bersatu untuk mewariskan budaya-budayanya, maka ini menjadi cara yang efektif untuk mencapai kemajuan budaya. Hal tersebut sangat diperlukan untuk pembangunan yang lebih besar dalam bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, dan teknologi.

Karena itu, Abdul Azis meminta, setiap negara yang memiliki penduduk Islam, harus memanfaatkan semua potensi warisan budaya yang ada.  Ini merupakan tugas mulia untuk meneruskan regenerasi keislaman pada generasi yang akan datang.

Puluhan  menteri dan wakil pemerintah bidang kebudayaan negara berpenduduk mayoritas muslim menghadiri konferensi internasional tentang kebudayaan Islam di Madinah, Arab Saudi,  Selasa (21/1) hingga Rabu (22/1).

Mereka saling berbagi pengalaman dan pandangan tentang kebudayaan Islam pada acara  yang diselenggarakan oleh ISESCO  untuk kedelapan kalinya tersebut.

ISESCO adalah organisasi yang memberikan perhatian pada bidang pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan, dan merupakan salah satu badan khusus di bawah Sekjen Organisasi Kerjasama Islam (OKI).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement