Kamis 23 Jan 2014 19:00 WIB

Tim SAR Masih Cari Pelajar yang Hanyut di Sungai Cicinta

Orang hanyut (Ilustrasi)
Foto: 108jakarta
Orang hanyut (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Tim SAR dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, masih melakukan pencarian pelajar SMK Maja yang hanyut terseret arus Sungai Cicinta akibat hujan deras, Selasa (21/1).

"Kami belum menemukan jasad pelajar bernama Saep (17), warga Curugbitung," kata Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi, Kamis.

Ia mengatakan, selama tiga hari terakhir tim SAR melakukan penyisiran di sekitar lokasi jatuhnya pelajar SMK itu. Namun, hingga kini mayat korban belum ditemukan karena luapan Sungai Cicinta cukup deras.

Selain itu juga hujan dengan intensitas ringan, sedang dan lebat masih berlangsung, sehingga menyulitkan tim SAR melakukan evakuasi.

Tim SAR terdiri dari BPBD, Polisi, relawan Tagana dan masyarakat, terus melakukan penyisiran dengan menggunakan perahu karet dan pelaralatan menyelam. "Saya kira korban sudah terseret hingga puluhan kilometer dari lokasi jatuhnya pelajar itu," ujarnya.

Peristiwa hanyut tersebut terjadi saat pelajar tersebut buang air besar (BAB), namun tiba-tiba jatuh ke sungai dan terseret air deras. Saat itu, kata dia, kondisi air sungai sangat deras karena hujan lebat melanda daerah itu. Diperkirakan ketinggian air sungai itu mencapai tiga meter dan korban kemungkinan tidak bisa berenang.

Sampai saat ini tim SAR gabungan dari BPBD, Polisi, Tagana dan masyarakat terus melakukan upaya pencarian terhadap korban dengan melakukan penyisiran di aliran Sungai Cicinta itu.

"Kami akan menghentikan pencarian jika dua hari ke depan tidak ditemukan, terlebih curah hujan masih terjadi dengan intensitas sedang dan lebat," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement