REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC — Dewan Hubungan Amerika-Islam menyambut baik peraturan baru militer AS, yang dirilis pada Rabu (22/1) waktu setempat.
“Kami menyambut keputusan penting untuk memperluas hak-hak agama personil militer Amerika,” kata sebuah pernyataan dari lembaga yang berbasis di tingkat Distrik tersebut dilansir Washington Post, sabtu (25/1). “Kami berharap ini akan memungkinkan semua orang berseragam untuk mempraktikkan iman mereka sembari melayani bangsa.”
Juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam, Ibrahim Hooper mengatakan bahwa aturan baru akan mengurangi insiden anggota layanan Muslim yang kerapkali dilecehkan atau ditegur oleh atasan karena memakai jenggot atau jilbab.