Ahad 26 Jan 2014 22:21 WIB

Lempar Koin di Gembira Loka

Seorang pria memegang tiga burung pada pembukaan wisata taman burung kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta, Sabtu (3/8). Gembira Loka membuka lokasi baru, yaitu wisata taman burung yang menyediakan 64 jenis burung terdiri dari 348 ekor.
Foto: Antara/Regina Safri
Seorang pria memegang tiga burung pada pembukaan wisata taman burung kebun binatang Gembira Loka Yogyakarta, Sabtu (3/8). Gembira Loka membuka lokasi baru, yaitu wisata taman burung yang menyediakan 64 jenis burung terdiri dari 348 ekor.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fenomena pengunjung melempar koin di kolam dekat pintu keluar dome Taman Burung Gembira Loka Zoo Yogyakarta, menjadi tren belakangan ini tanpa diketahui siapa yang mengawali.

"Kalau pengunjung pas lagi ramai, uang koin yang terkumpul bisa banyak. Dalam waktu tiga hari saja, bisa terkumpul mencapai Rp25 ribu hingga Rp30 ribu," kata Saryana, perawat burung di Taman Burung Gembira Loka Zoo ( GLZoo) Yogyakarta, Ahad (26/1).

Menurut dia, uang koin yang dibuang para pengunjung ke dalam kolam itu berupa pecahan Rp100, Rp200, Rp 500, dan terkadang ada pecahan Rp1.000.

Ceritanya, kata dia, awal fenomena lempar uang receh itu muncul sejak liburan akhir 2013. Suatu pagi, seperti keseharian, sebelum mengurusi burung-burung di dome taman burung, dirinya lebih dulu bersih-bersih di sekitar taman burung.

"Saat menyapu di dekat kolam, saya temukan uang koin Rp100. Lalu, tanpa sengaja saya cemplungkan ke kolam. Siangnya, saat saya lewat di samping kolam, saya lihat uang recehan di kolam itu jadi berjumlah banyak, katanya.

Sejak itu, kata dia, tiap kali 'memanen' uang logam tersebut, dirinya menyisakan dua-tiga keping uang logam recehan tersebut. Maksudnya, supaya pengunjung ikut-ikutan melempar recehan ke kolam.

Dari uang koin itu dimanfaatkan para karyawan yang bertugas di taman burung untuk sekadar membeli makanan kecil dan minuman, dan sebagian disisakan untuk mengisi kas. "Rancana nanti akan kami belikan kompor listik. Supaya kalau ada teman mau rebus mie, tidak perlu pergi ke warung," katanya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement