REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Dahlan Iskan salut dengan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan karena tidak mengabulkan ‘permintaan’ DPR. Ia mengatakan sempat mendengar ada kabar Karen memberikan hadiah terkait kegiatan hulu minyak dan gas.
Hanya saja, 'permintaan' itu tidak datang langsung dari DPR melainkan dari kepala SKK Migas yang ketika itu masih dijabat oleh Rudi Rubiandini.
“Memang ketika dia diberitakan waktu itu, Karen memberikan ‘itu’, Karena agak masygul. Memang diminta, tapi yang minta kan bukan DPR, yang minta Pak Rudi Rubiandini. Tapi, Pak Rudinya kan diminta oleh DPR. Katanya begitu. Ini bukan kata saya lho ya,’ katanya saat ditemui di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (27/1).
Dahlan mengatakan memahami posisi sulit Karen pada saat itu. Menurutnya, Karen telah bersikap keras dengan tidak memberikan hadiah apapun ke DPR meskipun lewat tangan ketiga. Apalagi peringatan tentang potensi permintaan dari DPR akan selalu ada.
“Itu hebat Ibu Karen itu. Saya bisa merasakan betapa sulitnya posisi dia saat itu tapi dia teguh dan berani tidak memebri padahal dari segi uang kan tidak seberapa dari kacamata Pertamina. Saya bisa merasakan sulitnya posisi Bu Karen tapi dia melakukan penolakan,” kata Dahlan.
KPK memeriksa Karen terkait penyidikan kasus dugaan penerimaan hadiah terkait kegiatan hulu minyak dan gas. Kali ini, Karen akan diperiksa sebagai saksi bagi tersangka baru kasus itu, mantan Sekjen ESDM, Waryono Karno. KPK pun pernah memeriksa Karen sebagai saksi bagi tersangka Rudi Rubiandini.