REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Militer Filipina Selasa mengatakan pihaknya menewaskan 17 gerilyawan Moro yang menentang perjanjian perdamaian antara pemerintah dan kelompok gerilyawan Muslim utama, sementara pertempuran memasuki hari kedua.
''Lebih dari 1.500 tentara terlibat dalam serangan terhadap Petempur Kemerdekaan Islam Bangsamoro (BIFF) di daerah-daerah pertanian terpencil di wilayah selatan yang berpenduduk mayoritas Muslim,'' kata juru bicara militer regional Kolonel Dickson Hermoso.
Ia mengatakan 17 anggota BIFF dikonfirmasikan tewas dalam bentrokan senjata pekan ini, sementara dua serdadu dan seorang warga sipil cedera.
Serangan itu dilakukan Senin, dua hari setelah berakhirnya perundingan yang sukses antara pemerintah dan Front Pembebasan Islam Moro (MILF) yang menewaskan puluhan ribu orang.
BIFF adalah satu kelompok kecil gerilyawan yang menentang usaha-usaha perdamaian itu, melancarkan banyak serangan dalam tahun-tahun belakangan ini dalam usaha menggagalkan proses perdamaian itu.
"Melumpuhkan penentangan bersenjata BIFF akan memberikan bantuan besar pada masyarakat politik Muslim otonomi yang akan diwujudkan melalui perjanjian perdamaian itu," kata Hermoso kepada AFP.