Selasa 28 Jan 2014 20:36 WIB

Thailand Ultimatum Pemimpin Oposisi

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Joko Sadewo
 Seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah berdiri di samping bendera nasional Thailand, saat berunjuk rasa di pusat kota Bangkok (15/1).   (Reuters/Chaiwat Subprasom)
Seorang pengunjuk rasa anti-pemerintah berdiri di samping bendera nasional Thailand, saat berunjuk rasa di pusat kota Bangkok (15/1). (Reuters/Chaiwat Subprasom)

REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK – Pemerintah Thailand mengultimatum para pemimpin demonstrasi apabila mereka tidak menyerahkan gedung-gedung yang diduduki para demonstrans serta menghentikan aksi mereka maka mereka akan ditahan.

Dikutip dari Reuters, para pemimpin unjuk rasa itu diancam akan ditahan. Sementara itu, sekitar500 orang pengunjuk rasa anti pemerintah berkumpul di luar kompleks kemiliteran di Ibu Kota Thailand dimana Perdana Menteri Yingluck Shinawatra tengah mengadakan pertemuan kabinet.

“Rakyat ingin berbicara dengan Perdana Menteri Yingluck Shinawatra karena katanya dia adalah perdana menterinya rakyat. Tetapi kami ingin perdana menteri mendengarkan kami, mendengarkan cerita kami,” kata pemimpin protes, Puttipong Punnakun.

Hingga saat ini, belum dilaporkan adanya tindakan kekerasan atau tanda-tanda pasukan keamanan membubarkan para demonstran.

Sementara itu, pemimpin protes Suthep Thaugsuban mengatakan pendukungnya akan menutup lembaga pemerintahan untuk mengawasi status darurat dalam waktu 24 jam. Sedangkan dilansir dariAFP, pemerintah Thailand bersikukuh untuk tetap menyelenggarakan pemilu pada minggu ini.

Menurut wakil perdana menteri, pemilu akan tetap diselenggarakan meskipun oposisi pemerintah tetap akan mengganggu pemilu untuk menggulingkan pemerintahan. Yingluck direncanakanakan bertemu anggota KPU pada Selasa untuk membahas rencananya terkait pemilu dini pada 2 Februari mendatang.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement