Rabu 29 Jan 2014 09:54 WIB

Macet Parah, Pekerja Tak Masuk Kantor

Rep: Dyah Ratna Meta Novi/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ratusan kendaraan berjalan pelan ditengah kemacetan di kawasan Jembatan Semanggi, Jakarta, Jumat (13/12). Kendati akses masuk Plaza Semanggi sudah ditutup, arus lalu lintas di kawasan Semanggi masih macet, karena masih adanya terminal bayangan di Halte dep
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/mes/13
Ratusan kendaraan berjalan pelan ditengah kemacetan di kawasan Jembatan Semanggi, Jakarta, Jumat (13/12). Kendati akses masuk Plaza Semanggi sudah ditutup, arus lalu lintas di kawasan Semanggi masih macet, karena masih adanya terminal bayangan di Halte dep

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Parahnya kemacetan yang melanda Jakarta akibat hujan yang mengguyur, semalam, membuat banyak warga mengalami kesulitan untuk beraktivitas.

Salah seorang karyawan swasta bernama Santi mengaku tak jadi pergi ke kantor akibat banjir di Jalan Tendean. Ia memutuskan pulang kembali ke rumahnya karena kantornya yang di Jalan Tendean, Jakarta Selatan, banjir sekitar 60 cm.

"Saya tadi ditelepon sama bos kalau beliau tidak bisa mengantor. Bos  saya juga meminta saya  untuk membatalkan janji dengan klien karena tidak ada akses ke kantor,"katanya di Jakarta, Rabu, (29/1).

Selain itu, ujar Santi, Jalan Raya Mampang Prapatan sangat macet. Kendaraan susah bergerak, apalagi  banjir di Tendean juga terlalu tinggi makanya lebih baik putar balik.

Berdasarkan pantauan akun Twitter TMC Polda Metro Jaya, banjir terjadi di sejumlah titik antara lain, Jalan Bangka I Jaksel, Jalan Tendean, juga di depan Balai Kartini. Akibat banjir ini, kemacetan terjadi di mana-mana, hujan juga masih terus mengguyur Jakarta.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement