Rabu 29 Jan 2014 15:01 WIB

Survei BPS: Indeks Kepuasan Jamaah Haji Meningkat

Rep: Amri Amrullah/ Red: Dewi Mardiani
 Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah.  (Sabq/Abdul Malik Surur)
Jamaah haji menggunakan layanan kereta Mashair untuk transportasi di Mina, Arafah dan Muzdalifah. (Sabq/Abdul Malik Surur)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) kembali merilis hasil survei kepuasan jamaah haji pada penyelenggaraan ibadah haji. Indeks kepuasan jamaah haji tahun 1434 Hijriyah/ 2013 mencapai angka 82,69 mengalami peningkatan dibanding tahun lalu dengan angka 81,32 persen, dengan demikian tergolong memuaskan.

“Selama 4 tahun BPS mensurvei kepuasan jamaah haji. Jika dibandingkan hasil survei tahun sebelumnya terjadi kenaikan indeks kepuasan jamaah haji sebesar tapi masih memuaskan,” kata Kepala BPS, Suryamin, saat menyampaikan paparan hasil survei kepuasan jamaah di Kementerian Agama (Kemenag) Jalan MH Thamrin Jakarta, Rabu (29/1).

Menurutnya, peningkatan mutu penyelenggaraan ibadah haji harus mencakup aspek pembinaan pelayanan dan perlindungan bagi jamaah haji. Unttk mengukur kinerja perlu survei dan penelitian yang teratur, profesional dan dapat dipertanggung jawabkan. “Survei ini untuk mengetahui kesenjangan tingkat kepuasan dan tingkat harapan jamaah haji terhadap mutu dan pelayanan penyelengaraan haji,” jelasnya.

Metodologi yang dipergunakan, ujarnya, menggunakan pengumpulan data melalui kuesioner, wawancara, dan observasi pelayanan jamaah. “Pada tahun ini jumlah responden meningkat dari target 12.800 responden, sampel yang masuk dan layak olah berjumlah 8623 atau 67,41 persen. Hasilnya indeks kepuasan jamaah haji menurut jenis pelayanan mencapai angka 82,69,” jelas Suryamin.

Di hadapan Menteri Agama, Suryadharma Ali, dan sejumlah undangan, Suryamin lebih lanjut memaparkan, faktor pendorong peningkatan kepuasan jamaah meliputi beberapa jenis pelayanan, yaitu transportasi di Arab Saudi, pelayanan petugas kloter, petugas non kloter, pelayanan ibadah, akomodasi/pemondokan, dan pelayanan katering.

“Pelayanan tranportasi tahun ini lebih baik. Kebijakan up grade bus antarkota baik dari Madinah ke Makkah, Jeddah ke Madinah, Jeddah ke Makkah telah menjadikan waktu tempuh lebih cepat dan kenyamanan di dalam bus,” kata Suryamin.

Sedangkan pelayanan katering juga lebih baik, karena kebijakan menggunakan sistem nasi box yang dimasak di dapur milik maktab di Arafah dan Mina. Hal ini menyebabkan masakan tetap segar dan terjaga kualitasnya, serta dapat meminimalisasikan keterlambatan pemberian catering pada jamaah haji.

BPS juga mensurvei, pada pelayanan kesehatan Indeks pelayanan kesehatan mencapai angka 90, sangat memuaskan, tapi menurun dibanding lalu mencapai angka 90,29. Sedangkan indeks pelayanan penyelenggara ibadah haji khusus (PIHK) naik dari angka 95,63 menjadi angka 96,95.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement