REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Uni Eropa sepakat untuk membangun kembali hubungan kerjasama dengan Kuba pascasanksi diplomatik 2008. Para menteri luar negeri dari 28 negara Uni Eropa akan memulai komunikasi dengan Havana mulai 10 Februari.
"Kuba membutuhkan modal dan Uni Eropa menginginkan pengaruh," kata salah seorang sumber internal Uni Eropa sebagaimana dilansir dari Reuters, Jum'at (31/1).
Kerjasama Uni Eropa dan Kuba menyangkut bidang perdagangan, investasi, dan hak asasi manusia. Sedianya perjanjian akan terealisasi pada akhir 2015.
"Kerjasama ini bisa berfungsi sebagai awal untuk banyak hal lain," ujarnya.
Sumber lain menyebutkan Uni Eropa ingin memberi kesempatan kepada Presiden Kuba, Raul Castro, untuk mengembangkan reformasi berorientasi pasar.
Uni Eropa berharap perusahaan mereka bisa ambil bagian dalam setiap transaksi ekonomi Kuba yang lebih kapitalis pada jangka panjang.