REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Polisi Ukraina sedang mencari tersangka di balik dugaan penculikan dan penyiksaan terhadap aktivis anti-pemerintah terkemuka pekan lalu, kata juru bicara polisi Jumat (31/1).
Dmitry Bulatov, 35 tahun, seorang penyelenggara aksi unjuk rasa anti-pemerintah di mana kendaraan-kendaraan konvoi berjaga di kediaman pejabat tinggi, hilang pada 22 Januari di ibu kota Ukraina, Kiev.
Para pendukung mengatakan kepada polisi Bulatov didorong ke dalam sebuah mobil, disiksa dan kemudian dibuang di sebuah hutan. Dia muncul Kamis malam di sebuah desa di luar Kiev dengan beberapa luka-luka.
"Saya disalib, dipaku. Mereka memotong telinga dan wajah. Dan saya punya luka di sekujur tubuh ini. Tetapi, alhamdulillah , saya masih hidup," katanya kepada wartawan.
Bulatov mengatakan, penyerang itu memiliki aksen Rusia.
Rekannya, Sergei Poyarkov, mengatakan kepada Radio Free Europe/ Radio Liberty bahwa Bulatov telah disiksa dalam upaya untuk memperoleh informasi dari dia tentang dana untuk gerakan protes.
Pemimpin partai oposisi Udar Vitali Klitschko menyebut serangan terhadap Bulatov tindakan intimidasi terhadap aktivis.
Tokoh oposisi terkemuka lain, Igor Lutsenko , juga diculik dan dipukuli pekan lalu. Para pendukungnya mengklaim serangan terhadap dirinya telah dilakukan oleh kelompok yang sama yang menginginkan informasi tentang pendanaan oposisi.