REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bencana banjir yang melanda Jakarta hampir sebulan terakhir menyisakan banyak sampah di pintu-pintu air.
Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Unu Nurdin mengatakan, jumlah sampah yang terakumulasi sejak 18 Januari hingga 1 Februari sudah mencapai 5.698 ton. Menurut Unu, rata-rata perharinya Dinas Kebersihan mengangkut 350 ton sampah dari sungai-sungai.
"Itu pun hanya sampah dari badan air saja, belum termasuk sampah rutin," kata dia dalam siaran pers yang diterima Republika, Senin (3/2).
Unu mengatakan, sampah banjir paling banyak tersangkut di Jembatan Kalibata, Jembatan Kampung Melayu, Pintu Air Manggarai, Pintu Air Pluit, Pintu Air Perintis Kemerdekaan, Pintu Air Karet, Jembatan Season city, dan Teluk Gong.
Sementara jenis sampahnya didominasi sampah kayu, bambu, dan perabotan rumah tangga seperti kasur, kulkas, dan televisi. Untuk mengangkut ratusan ton sampah tersebut, kata dia, Dinas Kebersihan mengerahkan enam unit eskavator.
Selama banjir, lanjut Unu, pihaknya juga menyiagakan petugas kebersihan serta truk sampah di posko-posko pengungsian. Sampah yang terkumpul, kata dia, diangkut secara rutin untuk dibuang ke lokasi pembuangan akhir setiap dua jam sekali. Selain itu, Unu mengatakan, sebanyak 35 unit toilet mobile juga disiagakan di posko-posko pengungsian.