Sabtu 08 Feb 2014 04:00 WIB

SMA Muslimah Preston, Sekolah Unggulan di Inggris

Rep: fuji pratiwi/ Red: Taufik Rachman
Guru mengajar siswa di SMA muslimah preston, inggris
Guru mengajar siswa di SMA muslimah preston, inggris

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Nilai sangat baik dalam sertifikasi sekolah menengah (GCSE) yang diraih SMA Muslimlah Preston menjadi pemicu semangat bagi seluruh warga sekolah.

Kepala Sekolah SMA Muslimlah Preston Mufti Javid merasa sangat gembira dengan prestasi itu. ''Saya tercengang sendiri melihat transformasi yang terjadi. Masuk dalam daftar 100 sekolah favorit. Siapa sangka?'' kata Javid yang dimuat surat kabar Lancashire Evening Post, Kamis (6/2), seperti dikutip Onislam.

Di luar itu semua, Javid sangat bangga atas semua siswa dan semua hal yang telah mereka usahakan. Ia juga senang kabar gembira ini bisa diketahui publik yang membuat para orangtua dan komunitas Muslim juga merasa bahagia dengan perkembangan sekolah Islam itu.

Apa yang diraih SMA Muslimah Preston, lanjut Javid, merupakan buah kerja keras bertahun-tahun sejak sekolah itu dibuka 25 tahun lalu.

''Sekolah ini telah melewati masa panjang dengan awal yang sangat sederhana. Pertama kali di buka 25 tahun lalu, sekolah ini merupakan sekolah swasta dan mulai menjadi sekolah negeri pada 2011 lalu,'' tutur Javid.

Kala itu sekolah ini hanya memiliki dua kelas di bangunan bekas kincir angin. Hanya ada dua guru paruh waktu dan beberap murid yang membuat aktifitas belajar di sekolah itu hidup. Saat itu, uang dan sumber daya yang dimiliki pun masih terbatas.

Berdasarkan data Dewan Muslim Inggris (MBC), Muslim di Inggris diperkirakan berjumlah 2,7 juta orang dengan jumlah siswa Muslim sekitar 400 ribu orang. Sekitar 7.000 sekolah di Inggris merupakan sekolah berbasis agama yang mendidik sekitar 1,7 juta siswa.

Dari 590 sekolah menengah berbasis agama, terdapat lima sekolah Yahudi, tiga sekolah Islam, satu Sikh, dan sisanya sekolah gereja Inggris, Katolik Roma, dan kepercayaan Kristen lainnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement