Sabtu 11 Jul 2015 22:11 WIB

Menteri Anies: Orangtua tak Boleh Paksa Anak Masuk Sekolah Unggulan

Rep: C37/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan menyampaikan keterangan kepada wartawan terkait indeks integritas ujian nasional di Jakarta, Senin (18/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan menegaskan kepada orangtua untuk tidak memaksakan anak-anak bersekolah di sekolah unggulan. Menurutnya, dimana pun anak belajar, orangtua harus mendorong mereka untuk mengambil hikmah di sana.

“Pelajaran paling penting dimana pun dia bisa mengambil hikmahnya,”kata Anies saat diskusi Ngobrol Santai Tentang Dakwah di Lembaga Dakwah iHaqi center, Jumat (10/7).

Anies memberikan contoh, ada suatu anak gagal masuk di sekolah unggulan, dan masuk ke sekolah nomor 2. Di sekolah tersebut anak ini menonjol di kelasnya, dibandingkan jika anak itu berada di sekolah unggulan yang belum tentu prestasinya sememuaskan di sekolah nomor 2. Hal ini akan menimbulkan kepercayaan diri bagi anak tersebut.

“Disana tumbuhnya confidencenya, di antara teman-temannya dia yang menjadi pemimpin,dia yang mendorong A, B, C. Jadi ada karakter lain yang tumbuh disana,”imbuh Anies.

Oleh karena itu Anies menegaskan agar orangtua tetap mendukung anak-anaknya belajar di fase manapun. Apalagi, orangtua merupakan pendidikan pertama bagi anak-anak. Sehingga diperlukan dukungan utama dari orangtua.

“Jadi jangan memaksakan anak-anak kita untuk masuk sekolah unggulan. Yang kita dorong adalah bagaimana anak kita di fase manapun ia belajar, itu penting sekali.”katanya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement