Ahad 09 Feb 2014 11:30 WIB

PTS Diminta Bantu Mahasiswa Korban Sinabung

Debu tebal erupsi Gunung Sinabung
Foto: EPA
Debu tebal erupsi Gunung Sinabung

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) meminta agar semua perguruan tinggi swasta (PTS) membantu mahasiswa dan masyarakat korban letusan Gunung Sinabung di Sumatra Utara dan bencana lainnya di daerah masing-masing.

Imbauan tersebut dilontarkan Ketua Umum APTISI  Edy Suandi Hamid di Yogyakarta, Sabtu (8/2). Kepedulian tersebut antara lain agar PTS dapat membebaskan biaya kuliah serta bantuan lainnya, seperti biaya hidup, bagi para mahasiswanya yang menjadi korban erupsi Sinabung.

Dijelaskan Edy, berdasarkan Pangkalan Data Perguruan Tinggi (PDPT) Dikti, di Wilayah Sumatra Utara terdapat 275 institusi PTS. Sedang jumlah mahasiswa  sebanyak  244.449 orang, yang diantaranya juga menjadi korban musibah bencana alam ini.

Hingga saat ini, APTISI Wilayah I-A Medan, Sumatera Utara, telah bergerak secara sendiri-sendiri memberikan bantuan kepada para korban erupsi Sinabung. Ketua Umum APTISI  juga telah berkoordinasi dengan H Bahdin Nur Tanjung, selaku Ketua APTISI Wilayah I-A, Medan.

 “Ke depan akan dijalin koordinasi yang lebih baik dengan APTISI Pusat maupun APTISI yang berada di wilayah lain sehingga lebih banyak bantuan yang dapat terkumpul dan proses penyalurannya lebih efektif. Kita juga sudah berkirim surat ke APTISI yang ada di seluruh wilayah tanah air untuk bisa mengkoordinir bantuan ke Sinabung,” kata Edy.

 Seperti diketahui, meletusnya Gunung Sinabung di Kapubaten Karo, Sumatera Utara, sampai saat ini telah mengakibatkan 16 orang meninggal dunia, puluhan ribu jiwa mengungsi, dan merusak 1.148 pemukiman.

Bencana ini tak hanya mengundang kepedulian dari masyarakat umum namun juga kalangan pendidik khususnya perguruan tinggi.

“Akan lebih baik jika perguruan tinggi swasta yang berada di Sumatera Utara dan daerah lainnya dapat memberikan keringanan biaya kuliah dan membantu kehidupan anak-anak yang menjadi korban bencana alam di Sinabung,” harap Edy.

Ia mencontohkan upaya yang pernah dilakukan oleh beberapa PTS di Yogyakarta, seperti Universitas islam Indonesia (UII), UMY, Universitas Atmajaya dan sebagainya, ketika terjadi bencana erupsi Merapi di tahun 2010. UII, misalnya, membebaskan biaya dan memberikan bantuan pendidikan kepada para mahasiswanya yang terkena dampak erupsi.

Bantuan ini disesuaikan dengan dampak bencana yang diterima korban, apakah termasuk ringan, sedang, atau berat. “Ada mahasiswa yang dibebaskan dari pembayaran SPP hingga mendapat bantuan biaya hidup selama beberapa waktu,” katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement