Senin 10 Feb 2014 12:30 WIB

Di Australia Barat, Kakatua Justru Dijuluki Si Licik

Red:
abc news
abc news

REPUBLIKA.CO.ID, AUSTRALIA-- Bagi kebanyakan orang Indonesia, burung kakatua mungkin mengingatkan pada lagu populer di masa kanak-kanak. Namun tidak demikian halnya dengan Pemerintah daerah di sejumlah kota di Australia Barat. Kakatua malah menjadi "musuh" dan bahkan diberi julukan "si licik".

Di Kota Geraldton misalnya, berbagai cara telah dilakukan untuk menakut-nakuti burung kakatua. Kota itu begitu dipadati dengan burung kakatua sehingga sudah pada tahap sangat mengganggu.

Upaya terakhir yang dilakukan adalah mengeluarkan izin untuk memberantas kakatua.

"Saya tidak ingin melihat burung-burung itu dimusnahkan, namun jika terus-menerus merusak, kami perlu mengambil tindakan," kata Walikota Geradton, Ian Carpenter.

"Saya tidak kaget kalau disebutkan bahwa jumlah burung ini sudah mencapai 4.000an ekor di sekitar sini," tambahnya.

Wali Kota Carpenter mengakui burung kakatua sudah menjadi permasalahan di kotanya sejak beberapa tahun belakangan.

Dikatakan, "kelakuan" kakatua itu macam-macam, mulai dari merusak atap, lampu-lampu jalan, pohon, dan sebagainya.

Di kota lainnya seperti York masalah yang sama juga terjadi. Diperkirakan sedikitnya 10 ribu ekor burung kakatua telah berpindah ke kota kecil itu.

Ray Hooper, petugas kota York, menyatakan burung-burung itu datang dari daerah yang lebih kering di selatan kota sekitar enam tahun silam, dan "Lupa kembali pulang ke tempat asalnya".

Hooper mengatakan perkebunan sayur dan juga infrastruktur lokal saat ini benar-benar terancam dengan populasi kakatua yang sangat besar.

Petugas kota kini sudah memulai upaya pemusnahan setelah memperoleh izin dari Departemen Taman dan Satwa Liar Australia Barat.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement