REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu mengatakan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci sukses Indonesia dalam menghadapi "ASEAN Economic Community" (AEC) 2015.
"Pertanyaannya bagaimana kita menyiapkan diri dalam menghadapi AEC 2015, kunci suksesnya ada pada kualitas SDM," kata Menparekraf Mari Elka Pangestu saat pembukaan Kompek 16 Dengan Tema "Optimalisasi Perdagangan Dalam Negeri Menghadapi AEC 2015" di Balairung Soesilo Soedarman, Senin (10/2), di Jakarta.
Ia mengatakan, dalam menghadapi AEC 2015, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) sudah mempersiapkan berbagai program cukup lama. Ia mencontohkan, sejak 2007 hinga 2013 pihaknya telah melakukan sertifikasi sebanyak 58.627 tenaga kerja pariwisata di bidang hotel dan restoran, spa, biro perjalanan, jasa boga, MICE maupun pemandu wisata (tour guide).
"Ini mengacu dari implementasi 'Mutual Recognition Agreement (MRA) on Tourism Professionals' yang menyepakati 32 standar profesi bidang pariwisata," paparnya.
Pihaknya juga telah melakukan berbagai program peningkatan kapasitas (capacity building) untuk para pelaku kreatif maupun memfasilitasi peningkatan kemampuan usaha dalam inkubator bisnis sebagai upaya memunculkan para 'entrepreneur' kreatif yang siap terjun ke pasar global.
Menurut Mari, banyak wirausaha muda kreatif Indonesia setelah mengikuti program inkubator bisnis kini mampu bersaing di pasar global (termasuk pasar ASEAN).
"Mereka di antaranya wirausaha muda di bidang fesyen atau desainer, konten digital termasuk 'game online' dan animasi, serta software," tuturnya.
Beberapa wirausaha yang telah sukses itu di antaranya Tex Saverio, Toton Januar, Vinora Ng, Novita Yunus (desainer tas), Liana Gunawan (desainer sepatu), Nanida Jenahara Nasution (desainer baju muslim), Dread Out (game online), Binekon (animasi ditigal), dan Kuasa (software) yang bahkan sudah mendapatkan kesempatan "pitching" dengan salah satu "venture capital" dari Jepang.
"Andalan dari ekonomi kreatif adalah para pelaku-pelaku kreatif itu sendiri. Pemerintah memfasilitasi dan mendorong para enterpreuner?kreatif menjadi wirausaha muda kreatif yang mampu berkompetisi di pasar global," ujar Mari.