REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK- Saat ini, masyarakat sedang gandrung dengan hobi untuk memfoto diri sendiri menggunakan telepon seluler pintar atau smartphone yang kerap disebut 'selfie'. Rupanya ada dampak negatif dari perilaku selfie yang malah dianggap akan mengancam masa depan sebuah negara. Nah loh!
Psikiater Pemerintah Thailand dari Departemen Kesehatan Mental, Panpimol Wipulakorn, memperingatkan pemuda dan pemudi Thai terhadap bahaya selfie. Terutama, seseorang yang mengunggah foto dirinya sendiri (selfie) ke sosial media dan tidak menerima respon positif dari penghuni jejaring sosial. Tindakan ini pada akhirnya akan menciptakan kelangkaan warga dengan mental seimbang dan menjadi masalah bagi masa depan bangsa.
"Ketika tidak menerima cukup 'like' atas foto selfie yang diunggah, mereka memutuskan untuk mengunggah yang lain. Namun, tetap keduanya tidak mendapat respon positif. Hal ini akan mempengaruhi pikiran mereka misalnya menciptakan sifat negatif terhadap diri sendiri dan kehilangan rasa percaya diri," kata Wipulakorn, seperti dilansir Time, Selasa (11/2).
Hal ini secara jangka panjang akan berdampak kepada perkembangan negara di masa depan. Pasalnya, bertambahnya pemuda 'galau' akan membuat jumlah calon pemimpin generasi baru berkurang. Hal ini juga akan menghambat kreativitas dan inovasi negara.
Wipulakorn mengingatkan pemuda Thailand untuk tidak terlalu serius dengan foto selfie. Mereka harus menjaga diri sendiri dari candu selfie dengan menempatkan diri dalam situasi di mana foto selfie sebagai sesuatu yang tabu secara sosial.
Tidak dipungkiri, fenomena selfie telah merambah seluruh dunia, termasuk Thailand. Dengan sebuah //smartphone// di tangan, generasi muda Thailand dengan mudah membuat foto diri sendiri dan mengunggahnya ke jejaring sosial. Bahkan, mereka melakukan selfie pada protes antipemerintah, baru-baru ini.
Dengan mengontrol diri atas candu selfie, generasi muda Thailand akan terselamatkan dari masa depan suram. Siapa tahu?