REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota Bandung akan menambah kekuatan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dengan merekrut tiga ratus anggota baru. Dua dari sepuluh yang direkrut diperuntukkan khusus bagi perempuan.
"Tiga ratus Satpol PP baru untuk disebarkan ke kecamatan termasuk merekrut 'mojang geulis' untuk anggota dari Satpol PP juga," kata Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di Balai Kota, Selasa (11/2).
Dikatakan Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, perempuan yang akan direkrut menjadi anggota Satpol PP dikhususkan sebagai negosiator di lapangan. Mereka diharapkan bisa lebih baik dalam upaya persuasif. Upaya persuasif yang dilakukan dimaksudkan agar bisa meminimalisir terjadinya 'adu otot' yang selama ini kerap terjadi.
Menurutnya, pendekatan keibuan dirasa paling efektif dalam menertibkan sesuatu yang terjadi di lapangan. Ketegangan yang sering terjadi saat penertiban antara anggota Satpol PP dengan masyarakat tidak terjadi lagi dengan adanya Satpol PP perempuan. "Kita eksperimen, siapa tahu (berhasil)," ujarnya.
Kepala Bidang Penegak Produk Hukum Daerah Satpol PP Kota Bandung Teddy Wirakusumah mengatakan, sebanyak tiga ratus rekrutmen anggota baru nantinya akan membantu Satpol PP yang sudah PNS. Mereka akan bekerja sebagai tenaga kontrak. Untuk perempuan, lanjutnya, saat ini Satpol PP sudah mempunyai sepuluh anggota.
Teddy membantah jika rekrutmen dikhususkan untuk warga Kota Bandung. Semuanya, sebut Teddy, bebas berkompetisi untuk pendaftaran anggota Satpol PP. Yang paling penting, katanya, harus sehat jasmani rohani, tinggi badan sesuai dan usia memenuhi. Untuk pendalaman materi bisa di diklatsar yang akan dilakukan Satpol PP.
"Nanti kita bicarakan dulu teknisnya," ujarnya.